AT bilang, saat melintas di lokasi, dirinya sama sekali tidak melihat ada seorang bocah yang tengah bermain. Ia pun mengaku tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut.
"Awalnya itu saya tidak tahu sama sekali bahwa ada orang (anak) saya senggol waktu itu kejadian. Setelah pas teriak ibunya baru saya berhenti.
Di situ saya tidak ada rasa bahwa sudah senggol anak-anak," jelas AT ditemui awak media di kediamannya di bilangan Jalan Toddopuli Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (5/9/2023) malam
Saat itu, sang ibu balita dilihat oleh AT menggendong anaknya lari menjauh. AT pun sempat bertanya terkait kondisi sang balita.
"Saya sempat balek, terus ada ibunya bawa lari anaknya. Saya sempat panggil tanyakan kenapa itu anak? Dia jawab tidakji (tidak apa-apa) jadi saya jalanmi juga, karena dia jawab saya tidak ada apa-apa," bebernya.
Tak lama, pihak keluarga balita menghubungi AT menyampaikan bahwa balita inisial IR itu sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk dilakukan pemeriksaan.
"Saya ditelfon, pertanyakan bahwa tadi saya senggol anak-anak dibawa ke RS, jadi saya menyusul juga ke RS.
Di RS saya bertanya ke dokter kondisi ini anak bagaimana, dokter jawab tidak apa-apa.
Jadi saya bertanya lagi jadi dok bagaimana solusinya, dokter jawab bisa pulang karena ini anak-anak tidak apa-apa," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, AT kemudian didatangi kembali oleh pihak keluarga balita untuk menyampaikan keluhan kondisi balita yang disebut kian mengkhawatirkan.
AT pun kembali mengikuti permintaan pihak keluarga.