4. Rumah berantakan
Gidion mengungkapkan bahwa kondisi rumah Hamka sangat berantakan saat jajarannya hendak mengevakuasi para korban.
"Dari fisik, kami temukan kondisi TKP yang sudah bisa dikatakan berantakan kondisi rumahnya, seperti tidak berpenghuni," kata Gidion.
Sementara itu, menurut keterangan tetangga Hamka bernama Fitra (36), NFH dalam kondisi bingung saat dikeluarkan dari rumah tersebut.
5. Istri tak melapor
Gidio menyebutkan, Hamka dan anak bungsunya disebut sudah meninggal dalam waktu cukup lama. Hamka diduga sudah meninggal sejak 10 hari lalu.
Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi sementara, anak bungsu Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas bersama ayahnya itu, sudah meninggal dunia selama tiga hari.
Yang jadi pertanyaan, sang istri tak melaporkan kematian suami dan anak bungsunya itu. Saat ditemukan, wanita itu kebingungan. NFH tak dapat berkomunikasi dengan baik.
6. Kecil kemungkinan keterlibatan orang lain
Polisi mengatakan, kecil kemungkinan dimasuki oleh orang tak dikenal selain pihak keluarga di tempat ditemukannya Hamka dan bayinya yang tewas.
"Kalau kami lihat TKP (tempat kejadian perkara), ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk. Karena, kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Adapun Hamka sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama AQ. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.
7. Anak ikut tewas
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menyoroti sikap NFH yang tak melapor saat sang suami tewas. Reza berpandangan, apabila sang istri memilih menjauh dari rumah justru akan mengirim pesan bahwa dia pelaku pembunuhan.
"Padahal, mungkin saja niatnya adalah familicide, yaitu kombinasi homicide (pembunuhan) dan berlanjut dengan suicide (bunuh diri). Polisi investigasi semuanya," ucap Reza kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Adapun familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga. Biasanya, pelaku yang melakukan familicide bisa berujung pada bunuh diri.
"Kalau pembunuhan, spekulasi ini tampaknya relevan. Toh, saya bayangkan, anak usia dua tahun tidak berpikir untuk bunuh diri. Jadi, mungkin dia dihabisi," ucap dia.
(*)