Find Us On Social Media :

Istri Hamka Jadi Satu-satunya Saksi yang Bisa Bongkar Kematian Suami dan Anaknya, Jejak Percakapan di HP Tunjukkan Penyakit Terakhir Korban

Kasus penemuan jasad bos travel di Koja masih diselimuti misteri

Gridhot.ID - Kasus penemuan jasad Hamka sang bos travel yang tewas bersama anaknya di Koja masih diselimuti misteri.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, sebelumnya warga kaget saat berusaha mendobrak paksa rumah Hamka dan menemukan dua orang sudah tewas dalam kondisi membusuk dan dua orang lainnya masih hidup namun dalam keadaan linglung.

Pendobrakan paksa tersebut terjadi usai adanya laporan tentang bau busuk dari rumah Hamka yang sudah tertutup selama dua minggu.

Warga pun terkejut saat mengetahui kondisi di dalam rumah Hamka.

Pasalnya, warga sekitar yang melihat istri Hamka, Nur Hikmah (32) sedang terduduk di sofa di ruang tamu tanpa reaksi apapun.

Namun ia hanya menunjukkan jarinya ke arah kamar.

"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang. Dilansir TribunJakarta.com, Minggu (29/10/2023).

Bambang, salah satu warga yang turut menemukan kondisi jenazah Hamka dan balitanya yang membusuk di kediamannya.

Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.

"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.

Keduanya ditemukan dalam kondisi kurang sehat dan langsung dievakuasi lalu diberi makan oleh warga sekitar.

Baca Juga: Hidup dengan Jasad Suami dan Anaknya yang Membusuk, Wanita di Koja Tak Tunjukkan Ekspresi Sedikitpun Saat Tetangga Dobrak Paksa Rumahnya

Sementara itu jasad Hamka masih tetap berada di dalam rumah saat proses tersebut karena warga tak ada yang berani mengevakuasi.

"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.

Polisi pun kini sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk menemukan penyebab kematian dua korban tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribun Sumsel, Kepolisian Polres Metro Jakarta Utara angkat bicara soal kemungkinan ada orang asing masuk ke rumah Hamka bos travel tewas membusuk bersama anak balitanya.

Melansir dari Kompas.com, Senin(30/10/2023) Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyebut kecil kemungkinan hal tersebut terjado.

Lantaran berdasarkan hasil pemeriksaan scientific di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan ada jejaknya.

Apalagi mengingat rumah di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara itu hanya dihuni empat orang.

"Kalau kita lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk. Karena, kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.

Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri.

"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya. Tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tegas Gidion.

Untuk CCTV, Gidion menyampaikan bahwa hanya ada rekaman di lingkungan sekitar, bukan di dalam rumah.

Baca Juga: Bos Travel Umroh Ditemukan Membusuk Bersama Anak, Ini Sosok Hamka yang Tewas Mengenaskan di Koja, Tetangga Ungkap Kesehariannya

"CCTV di dalam rumah tidak ditemukan, yang ada CCTV dari lingkungan sekitar. CCTV baru diekstrak atau baru dibuka. Karena kita mengambil CCTV dari tanggal 18 (Oktober) ke sini," tuturnya.

"Kenapa 18? Karena dari jejak komunikasi, kurang lebih tanggal segitulah (korban Hamka) Rusdi berkomunikasi dengan keluarga," ucapnya lagi.

Adapun Hamka sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama AQ. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka

"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion.

Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkesinambungan dengan penyebab kematian mendiang.

Penemuan mayat Hamka dan AQ bermula ketika warga setempat mencium bau tak sedap menguar dari rumah tersebut.

Berdasarkan hasil otopsi sementara, Gidion mengungkapkan bahwa Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya.

"Hasil otopsi yang baru bisa kami sampaikan hari ini hanya menyebutkan usia kematian," kata Gidion. "Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah, usia kematiannya sekitar 10 hari ke atas," ujar

Gidion melanjutkan. Sedangkan, masih berdasarkan hasil otopsi sementara, AQ yang juga ditemukan tewas bersama ayahnya itu sudah meninggal dunia selama 3 hari

"Sementara anak, berada di usia kematiannya 3 hari. Jadi, ada perbedaan usia kematian," imbuh Gidion.

Hingga kini, belum diketahui penyebab kematian korban. Belum diketahui pula mengapa sang istri tak melapor ke warga dan membiarkan suami dan anaknya membusuk di rumah itu. Sang istri juga belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya.

(*)