Find Us On Social Media :

Rp 18 Ribu per Porsi Tapi Cuma Ada Tahu dan Sawi untuk Menu Pencegah Stunting, Ini Deretan Klaim Dinkes Kota Depok, Sebut Sesuai Pedoman

Kemasan menu stunting kota Depok yang viral

Harga wadah lebih mahal

Untuk kemasan makanan, Mary mengeklaim, wadah yang digunakan bukan untuk sekali pakai, melainkan bisa dipakai berulang kali.

Pada foto yang diunggah warganet di media sosial, menu berupa nasi putih dimasukkan ke wadah bening dengan tutup warna-warni dan kuah sup dibungkus plastik.

Mary mengatakan, harga wadah itu tentu lebih mahal dibanding memakai wadah sekali pakai dengan potensi penumpukan sampah.

"Untuk kudapan (PMT), kita tidak ingin Kota Depok menambah jumlah sampah, jadi kita pastikan jangan pakai wadah sekali pakai. Nanti timbunan sampah Kota Depok 9.882 sampah setiap harinya, mau seperti apa?" kata dia.

"Jadi mereka harus menyediakan dua wadah. Satu buat dipakai, kemudian besoknya pakai wadah yang baru, wadah lama dicuci ya. Jadi tidak menimbulkan sampah," imbuh dia.

Kemudian, setiap tujuh hari sekali, balita akan diberi paket makanan lengkap yang bukan hanya kudapan sebagaimana tahu kukus dan bola-bola kentang. Dengan demikian, butuh wadah yang lebih besar lagi.

Sudah sesuai pedoman

Mary juga mengatakan, PMT untuk balita itu sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Satu lagi buku resep masakan keluarga terbitan dari Unicef dan buku resep makanan lokal dari Kemenkes. Jadi dua buku ini yang menjadi rujukan kami, Dinas Kesehatan dan puskesmas," jelas Mary.

Perihal menu tahu rebus dan otak-otak ini juga dijelaskan oleh Petugas Gizi Puskesmas Pengasinan, Anita Yuningsih.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Menu Makan Diet Ketatnya Disorot, Puteri Indonesia Maluku 2016 Ini Meninggal Dunia Karena Asam Lambung

Ia berkata, meski terlihat seperti tahu biasa, dalam pembuatannya, tahu itu sudah dicampur dengan sumber protein lain berupa putih telur dan daging ikan.

Begitu pun dengan menu otak-otak, yang telah menyesuaikan kandungan gizi sesuai kebutuhan usia balita.

"Terus dua biji otak-otak, sebenarnya ini murni ikan dan daging ayam. Kalau kita lihat, satu porsi itu sama kandungnya 9-11 gram protein," jelas dia.

Anita memastikan hidangan PMT dalam bentuk kudapan buat balita ini sudah diproses sesuai standar resep patokan Dinas Kesehatan Kota Depok.

Ada kekeliruan

Dinkes Kota Depok mengakui ada kekeliruan dalam program PMT di Kecamatan Tapos. Menurut dia, ada ketidaksesuaian menu dan ada arahan di sana.

Menurut Mary, kekeliruan terjadi karena kader posyandu yang mendistribusikan makanan tambahan tidak tersosialisasi dengan baik.

"Memang harapannya kemaren sudah tersosialisasikan ke kader di bawah, tapi ada saja kader yang mungkin ketinggalan," kata dia.

Mary juga mengeklaim, kecamatan lainnya di Kota Depok menerapkan menu PMT sebagaimana dalam ketentuan dinkes, yakni berupa makanan kudapan untuk enam hari, dan makanan lengkap di hari ketujuh.

Berkaca pada peristiwa ini, Mary mengeklaim telah mengevaluasi program PMT di Tapos pada Jumat (10/11/2023) sehingga menu PMT pada hari berikutnya telah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan Dinkes Depok.(*)