Ia pun berharap tim kepolisian bisa segera menuntaskan kasus perundungan itu.
Melansir Kompas.com, kepala MAN 1 Medan, Reza Faisal, membenarkan perundungan tersebut.
Namun dia belum merinci kapan dan bagaimana kronologi kejadian.
"Betul ada kejadian seperti itu, namun sementara ini detailnya masih ditelusuri dengan pemanggilan siswa yang terindikasi dengan didampingi orang tua. Kasi kami waktu untuk mendapatkan keterangan yang lengkap, dari siswa dengan melibatkan orangtua siswa," ujar Reza saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (25/11/2023).
Kata Reza, pihaknya juga akan meminta keterangan dari guru, wali kelas yang sedang bertugas saat peristiwa terjadi.
Pihaknya juga telah menjenguk korban pasca-kejadian.
"Kami memohon doa atas kesembuhan dari siswa yang mengalami kejadian yang tidak kita inginkan ini," pungkasnya.
Penjelasan Orang Tua Korban
Khairani Anwar selaku orang tua korban menuturkan bahwa sang anak sempat minta pindah sekolah 3 hari sebelum kejadian pada (23/11/2023) lalu.
Katanya, korban beralasan tak menguasai mata pelajaran matematika. Kemudian, karena sempat mengenyam pendidikan agama sehingga lebih cocok sekolah di tempat lain.
Namun ia tak mengira ada maksud lain dari ucapan sang anak.