Find Us On Social Media :

Terungkap Sosok yang Takut-takuti Keluarga Mahasiswa yang Tewas di Bali, Dokter Temukan Luka Lecet yang Melingkari Leher Korban

Kasus kematian mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan atau ASN (23) di kamar kosnya di Bali menjadi perbincangan di media sosial.

Gridhot.ID - Kasus mahasiswa tewas di Bali ini sudah sampai ke dokter forensik.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya dilaporkan mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kos-kosannya.

Kematian Aldi viral di berbagai sosial media.

Keluarga Aldi pun menduga Ali tewas dibunuh oleh orang tak dikenal.

Pasalnya, ada beberapa foto yang menunjukkan kalau jenazah Aldi memiliki banyak luka, sekujur tubuh lebm, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser, dan alat kelamin juga dinyatakan pecah.

Namun dokter forensik yang bertugas melakukan otopsi menyatakan hal lain.

Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Proef IGNG Ngoerah, Denpasar, Dudut Rustyadi mengungkapkan kalau di tubuh korban hanya ada luka di bagian leher.

"Jenazahnya sudah dalam keadaan membusuk, dan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher. Luka-luka lainnya tidak ada. (Perkiraan waktu kematian) sekitar tiga hari sebelum saya periksa," katanya saat dihubungi, Senin (27/11/2023).

Dudut mengatakan, luka-luka yang disebut tersebut tidak ditemukan saat dilakukan pemeriksaan terhadap korban. Menurutnya, apa yang terlihat dalam foto tersebut merupakan tanda-tanda pembusukan.

"Tidak ada. Itu semua tanda-tanda pembusukan," katanya.

Hingga kini pihak keluarga korban masih meyakini kalau Aldi merupakan korban pembunuhan.

Baca Juga: Polisi Diduga Tutupi Kasus Kematian Mahasiswa Asal Siborongborong, Keluarga Aldi Sahilatua Nababan Bongkar Kejanggalan

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, sejak pertama kali mendapat kabar kematian mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan, pihak keluarga mengaku mendapat banyak telepon dari oknum.

Oknum itu bahkan yang memberi tahu warga jika Aldi Nababan tewas diduga bunuh diri.

Bahkan mereka juga mengatakan kalau biaya otopsi bisa nyaris Rp 30 juta.

Informasi terbaru, para oknum itu juga rupanya bisa memegang barang bukti yang ada di TKP.

Kakak kandung Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan mengungkap sosok oknum tersebut.

Awalnya saat mendapat kabar kematian Aldi, Monalisa mendapat banyak telepon.

"Banyak oknum-oknum yang nelepon," kata Monalisa.

Oknum itu menyarankan agar pihak keluarga tidak melakukan otopsi terhadap jenazah.

"Janganlah diotopsi, kasihan mayatnya disayat-sayat, dipotongi," ujarnya.

Bukan itu saja, oknum tersebut juga seolah menakut-nakuti soal biaya otopsi.

"Hampir Rp 30 juta, dan dijelaskan juga mungkin hari Senin baru didaftarkan dan belum tahu jadwal (otopsi) kapan," tutur Monalisa.

Baca Juga: Misteri Kasus Kematian Mahasiswa asal Tapanuli Utara di Kamar Kos Bali, Kelakuan Pacar ASN yang Hapus Riwayat Percakapan Bikin Heran

Akhirnya karena kerumitan itu dan biaya yang mahal, keluarga pun memutuskan untuk membawa pulang saja jasad Aldi ke Medan.

"Dari mana saya harus mengirim biaya sebanyak itu?," ujarnya.

Tak hanya itu, Monalisa pun mendapat informasi adiknya bunuh diri dari oknum tersebut.

Ia pun akhirnya mengungkap siapa sosok oknum tersebut.

Mereka yakni merupakan senior Monalisa saat kuliah dulu.

"Oknum yang di sana itu senior-senior saya di Udayana," kata dia.

Para oknum itu, lanjut dia, menyimpulkan hal itu dari pesan terakhir yang ada di HP Aldi Nababan.

"Mereka memberikan saya keyakinan dengan HP adik saya yang katanya ada pesan terakhir untuk keluarga," tandasnya.

Bahkan menurutnya, oknum itu bisa melihat alat bukti di TKP.

Hal itu sontak saja membuat Monalisa sebagai kakak merasa janggal.

"Kenapa barang bukti berupa HP yang harusnya sudah ada di tangan polisi itu bisa difoto oleh masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Nekat Gorok Leher Ibunya 3 Kali Gara-gara Dikatai, Mahasiswa PTS di Semarang Ini Muntah-muntah Usai Beraksi: Badan Langsung Gemetar

Aldi pertama kali ditemukan oleh pemilik kos pada Sabtu (18/11/2023).

Ia ditemukan tewas dengan kondisi tergantung tali plastik.

Namun yang janggal, yakni saat ditemukan kaki Aldi Nababan dalam posisi menapak ke lantai.

Selain itu ditemukan darah yang mengalir dari tubuh korban.

Keluarga pun meyakini bahwa Aldi Nababan tewas dibunuh, bukan bunuh diri.

(*)