Find Us On Social Media :

Jenderal KKB Papua Perek Jelas Kogeya Sombong Bukan Main Usai Tewaskan 4 Prajurit TNI: Kami Semua Lolos!

Ilustrasi anggota KKB Papua

Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Perek Jelas Kogeya beru saja melakukan tindakan kriminal di luar nalar.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Jenderal KKB Papua, Perek Jelas Kogeya bersama pasukannya melakukan penyerangan ke pasukan TNI yang sedang dalam tugas.

Perek Jelas Kogeya sendiri merupakan anak buah dari Egianus Kogoya.

Serangan Perek Jelas Kogeya disebut telah menewaskan beberapa anggota TNI.

Hingga kini dilaporkan sudah ada empat anggota TNI yang dinyatakan gugur dalam tugas akibat serangan itu.

Para prajurit yang gugur sudah dievakuasi dan kini sudah disemayamkan di rumah duka masing-masing.

Sementara itu Perek Jelas Kogeya malah dengan santainya membanggakan dirinya atas serangan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, ungkapan kebanggaan itu disampaikan KKB Papua pimpinan Perek Jelas Kogeya, melalui siaran persnya yang diterima awak media Senin 27 November 2023.

Dalam siaran persnya itu, KKB Papua yang merupakan organisasi sayap TPNPB, mengklaim telah menembak mati

8 prajurit TNI yang sedang bertugas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan Sabtu dan Minggu 25-26 November 2023.

Bahkan dalam kasus tersebut. Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya dan pasukannya siap bertanggungjawab atas aksi penembakan tersebut.

Baca Juga: Tembak Mati Pekerja Puskesmas, Ini Dia Daftar Dosa Besar Komandan Tinggi KKB Papua Aibon Kogoya

Saat ini, tulisnya, TPNPB sudah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Ndugama, yang menyebutkan bahwa pasukan TPNPB dibawah pimpinan Perek Jelas Kogeya telah berhasil menembak 8 anggota Kopasus di Distrik Paro-Kabupaten Nduga.

Insiden baku tembak itu terjadi di Pos TNI Distrik Paro pada Sabtu 25 November 2023. Sementara serangan lanjutan, dilakukan lagi pada Minggu 26 November 2023.

Bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 11:59 WIT di Pos TNI Paro. Saat itu, KKB Papua yang dipimpin Perek Jelas Kogeya melakukan penyerangan terhadap TNI.

Peristiwa baku tembak itu, katanya, terjadi pukul 11:59 WIT hingga pukul 16:00 WIT. Saat itu prajurit TNI memata-matai Pos penjagaan pasukan TPNPB, sehingga pihaknya pun langsung melakukan penyerangan.

TPNPB menuding bahwa tindakan TNI yang memata-matai pos keamanan TPNPB, merupakan hal yang mengganggu. Makanya TPNPB mengambil tindakan tegas, yakni menyerang prajurit TNI yang bertugas di Pos Paro.

"Dalam kontak senjata itu, kami tembak 8 anggota Kopassus. Tembakan itu jitu, ukurannya pas dan kami yakin hanya tiga orang yang tersisa dan masih hidup,” tutur Perak Jelas Kogeya.

Dalam insiden itu, katanya, tak satu pun anggota KKB Papua terkena tembakan atau menderita luka-luka karena jadi sasaran tembak prajurit TNI. "Kami semua lolos dari serangan tiba-tiba yang dilakukan Kopassus.

Fakta lain yakni setelah insiden baku tembak itu, pada pukul 15:00 WIT, ada tiga helikopter melakukan serangan balik dari atas udara.

"Kami lakukan tembakan ke tiga helikopter tersebut, sehingga bodi 2 helikopter tersebut terkena enam peluru. Kami yakin akan jadi barang rongsokan, sementara satu helikopter peluru mengenai bagian bodi bawah sehingga itu pasti baik-baik saja," beber Perek Jelas Kogoya lagi.

Menurut Perek Jelas Kogeya, baku tembak dengan TNI itu mulai pukul 11:59 WIT hingga 16:15 WIT. Saat itulah ia melihat anggota KKB Papua makin hebat. Keterampilannya menembak makin baik,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pasukan Kopassus itu sudah berada di Distrik Paro sejak KKB Papua pimpinan Egianos Kogoya menyandera pilot Susi Air, Philips Mark Merthens pada Selasa 7 Febriari 2023 lalu.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Praka Dwi Bekti Probo Gugur Diserang Anak Buah Egianus Kogoya di Tengah Misi Penyerbuan

Sementara menyangkut insiden baku tembak itu, dia mengatakan bahwa sampai sekarang sebagian mayat belum dievakuasi dari Paro,"ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pada Minggu 26 November 2023, sebuah helikopter sempat terbang di atas wilayah udara Kabupaten Nduga, namun pihaknya tidak mengeluarkan tembakan terhadap helikopter tersebut.

Perek Jelas Kogeya menekankan, pihaknya menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot Selandia Baru ini, tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda proses negosiasi.

"Kami melihat Indonesia masih kepala batu melakukan serangan-serangan terhadap kami (TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma) maka itu kami siap melayani Indonesia," tegasnya.

(*)