Find Us On Social Media :

Selamat dari Amukan Gunung Marapi, Muhammad Fadli Ceritakan soal Hujan Batu Sebesar Kepalan Tinju: Saya Menepisnya

Tim gabungan berhasil mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi ke RSAM Bukittinggi, Selasa (5/12/2023).

"Saat mendengar gemuruh dan merasakan guncangan itu, saya langsung bersembunyi bersama tiga teman saya," kata Fadli.

Rupanya, suara gemuruh yang disertai guncangan itu hanya awal dari proses erupsi Gunung Marapi.

Saat bersembunyi di balik batu, Fadli melihat hujan batu berukuran kepalan tinju orang dewasa.

Fadli pun menepis batu yang mengarah kepadanya tersebut hingga jarinya patah.

"Saat salah satu batu menuju ke saya, saya menepisnya dengan tangan kosong yang mengakibatkan jari saya patah," katanya.

Batu selanjutnya kemudian mendarat di kaki kiri Fadli, yang membuat tulangnya patah.

Tak lama kemudian, asap hitam menyelimuti langit. Debu pekat juga memenuhi udara.

Hal tersebut jelas saja membuat Fadli kehilangan jarak pandangnya. Ia sama sekali tak bisa melihat sekitar, termasuk teman-temannya.

"Saat itu kami tetap bersembunyi di balik batu dan saya tidak mengetahui lagi tentang teman-teman saya yang lain," lanjutnya. 

Batu yang beterbangan juga menghantam bagian kepala salah satu temannya sehingga hampir kehilangan kesadaran.

Di tengah situasi asap hitam dan debu disertai hujan batu, Fadli yang saat itu masih bersama tiga rekannya, perlahan-lahan bergerak turun.

Baca Juga: Misteri Keberadaan Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi Terungkap, Tim Gabungan Bakal Evakuasi, Begini Kondisi Korban Selamat