Find Us On Social Media :

Rakyat Gayo Lues Ngamuk, Bakal Lakukan Tindakan Ini Jika Pengungsi Rohingya Nekat Dipindahkan ke Tanah Mereka

Pengungsi Rohingya saat pertama kali datang menggunakan kapal ke Aceh

Gridhot.ID - Para pengungsi Rohingya yang baru sampai di Indonesia kini ditolak berbagai daerah.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, warga Aceh dilaporkan tidak lagi menerima pengungsi Rohingya.

Bahkan sempat viral di sosial media para emak-emak dari Aceh berusaha memaksa pengungsi Rohingya untuk pindah dari wilayahnya.

Dua emak tersebut terlihat menarik tangan pengungsi Rohingya tersebut.

Mendapat perlakuan tersebut seketika para pengungsi Rohingya tersebut kaget dan marah.

Mereka terdengar menolak dua orang emak-emak tersebut dengan mengatakan ‘No” atau tidak dalam Bahasa Inggris.

“No,” ujar pengungsi Rohingya sembari melambaikan tangannya kepada dua orang emak-emak di Aceh tersebut.

Kemudian dua orang emak-emak tersebut memberikan isyarat agar pengungsi Rohingya itu tidur di tempat lain.

Dari aksi tersebut, diduga dua orang emak-emak di Aceh tersebut meminta pengungsi Rohingya itu pindah dari kampung mereka.

Karena tak berhasil, dua orang emak-emak tersebut tampak menyerah.

Dalam keterangan video viral tersebut, kejadian emak-emak diduga memaksa pengungsi Rohingya itu terjadi pada Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Bersuara Monoton dan Tenang Menatap Kamera, 2 Tentara Myanmar Ini Beri Kesaksian Aksi Bengisnya Terhadap Etnis Rohingya: Kami Tanpa Pandang Bulu Menembak Semua Orang

Kini, video aksi emak-emak diduga memaksa pindah pengungsi Rohingya itu viral.

Video tersebut juga jadi perbincangan warganet yang mendukung aksi yang dilakukan dua orang emak-emak di Aceh tersebut.

Pasalnya, sejumlah warganet mengaku khawatir para pengungsi Rohingya yang datang tersebut menjadi 'benalu'.

Bahkan sejumlah warganet mengaku curiga, kedatangan pengungsi Rohingya tersebut dinilai janggal karena seperti teroganisir.

Kini yang terbaru sempat ada kabar bahwa para pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke wilayah Gayo Lues.

Namun para masyarakat langsung marah terkait rencana tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribun Gayo, pimpinan DPRK Gayo Lues kini menyatakan sikap dengan keras, menolak pengungsi Rohingya ditempatkan dan direlokasi ke Gayo Lues tersebut oleh pemerintah Aceh maupun pemerintah daerah setempat.

Diketahui, kini masyarakat di kabupaten tersebut mulai resah dengan sikap pemerintah kabupaten Gayo Lues yang menyatakan sikap, siap menampung Rohingya ditempatkan di kabupaten tersebut.

Bahkan beredar isu, kini mahasiswa dari 15 organisasi mahasiswa Gayo Lues dibawah naungan Perkumpulan Mahasiswa Gayo Lues Indonesia (PMGI) bersama pemuda dan masyarakat di kabupaten itu, akan turun ke jalan untuk melakukan aksi demo menolak Rohingya.

Wakil Ketua DPRK Gayo Lues, H Ibnu Hasim kepada TribunGayo.com, Selasa (12/12/2023) mengatakan, kebijakan pemerintah dalam menempatkan pengungsi Rohingya di wilayah Gayo Lues, seharusnya ada kajian bersama yang melibatkan pemerintah daerah, DPRK Gayo Lues dan unsur Forkompinda serta tokoh masyarakat dan pemuda.

Menurutnya, jika pemerintah mengambil kebijakan sepihak, dikhawatirkan dapat memberikan dampak yang negatif atau dampak buruk dari sikap untuk penampungan pengungsi Rohingya di kabupaten.

Baca Juga: Beda Jauh dengan Nelayan Aceh yang Sambut dengan Tangan Terbuka, Malaysia Justru Ogah Terima Pengungsi Rohingya, Menteri Senior Bongkar Ketidakmampuan Negeri Jiran

"Kita sangat khawatir akan terjadi kecemburuan sosial, akibat kesenjangan pelayanan terhadap pengungsi tersebut nantinya.

Jangan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat luar lebih baik, sementara masyarakat setempat kehidupannya juga sangat memperhatikan,"sebutnya.

Anggota DPRK Gayo Lues mengaku, selain menolak Rohingya dipindahkan ke kabupaten Gayo Lues, DPRK juga meminta kepada pihak terkait untuk mengkaji lebih dalam lagi masalah penampungan Rohingya di Gayo Lues.

Hal itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan kini masyarakat mulai merasa cemas.

Secara terpisah Rahmin Ucak didampingi sejumlah aktivis dan mahasiswa Gayo Lues kepada TribunGayo.com, mengatakan, kini mahasiswa Gayo Lues dibawa naungan PMGI bersama para pemuda dan masyarakat akan melakukan aksi demo besar-besaran di kabupaten itu.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk menolak Rohingya dipindahkan atau ditempatkan ke wilayah Gayo Lues.

"Selain melakukan aksi demo, para pemuda dan mahasiswa juga akan menduduki semua perbatasan Gayo Lues dengan kabupaten tetangga sebagai pintu masuk ke kabupaten itu.

Bahkan kini ada sekitar 15 organisasi mahasiswa siap melakukan aksi penolakan terhadap Rohingya didatangkan ke wilayah Gayo Lues," sebutnya.

(*)