Find Us On Social Media :

Jenazah Korban Kecelakaan Diam-diam Dikubur di Pekarangan Rumah Warga Pasar Minggu, Keluarga Ogah Pindahkan, Ini Alasannya

Makam yang ada di pekarangan rumah warga di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Ini toren saya persis banget bersebelahan dengan kuburan, berdekatan jaraknya, hanya tiga meter," kata Ayu kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).

Menurut Ayu, keberadaan makam itu sangat merugikan dirinya.

Dia mengaku sudah seminggu ini, tidak menggunakan air toren di rumahnya, lantaran harus membeli air isi ulang.

"Itu merugikan sekali, sampai sekarang dan saya tidak menggunakan air tersebut, sampai detik ini. Sudah sekitar seminggu lah," ujar Ayu.

"Kemudian saya juga ada kerugian, kerugiannya adalah bagaimana jualan saya. Kan ga mungkin saya beli air galon atau air isi ulang terus, dan saya mandi air mayat dong? bekas mayat?" sambungnya.

Senada, warga lainnya bernama Lisa (38) mengaku khawatir terkait air bersih, dan takut kehilangan penghuni kos.

"Kami keluh kesahnya tentang air, air di rumah kami takut tercemar. Terus kos-kosan juga, bisa kehilangan anak kos karena pada takut. Terus kami juga nggak nyaman juga kan, di sebelah persis soalnya, sebelah kosan persis," kata dia kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).

"Anehnya Pak Lurahnya malah nyuruh toren air kami dipindah, kan ngaco ya. Terus kata dia, 'iya nanti dilapor ke dinas terkait', katanya gitu," tambahnya.

Merasa tak mendapat solusi, Lisa akhirnya melaporkan hal itu ke Kapolsek Pasar Minggu.

Baca Juga: Viral Cerita Horor Sopir Mobil Jenazah Dengar Wanita Baca Surat Yasin, David: Saya Perjalanan Pulang Sendiri

Dia mengaku setelah dicek oleh Kapolsek Pasar Minggu, akhirnya Lisa berhasil menemui keluarga pemilik makam.

"Kami bilang, bapak kan tidak ada izin nih kuburan di sini, kami nggak nyaman, tolong dipindahkan, kami bilang. Nah dari mereka minta waktu untuk berembuk dengan keluarga besarnya karena mereka masih tahlilan juga. Mereka minta waktu kurang lebih seminggu. Kami tolerir, kami tunggu seminggu," kata dia.