GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua terus melakukan aksi nekad.
Seperti baru-baru ini, KKB Papua dengan berani membakar gedung puskesmas di Distrik Omukia.
Akibat aksi tersebut, 1 anggota KKB Papua tewas tertembak dan 2 lainnya ditangkap hidup-hidup
Melansir Pos-kupang.com, tindakan nekad kembali dilakukan oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Kali ini mereka dengan berani membakar gedung Puskesmas di Distrik Omukia dan terlibat dalam kontak senjata dengan prajurit TNI Polri.
Dalam insiden tersebut, tersiar kabar bahwa dua anggota KKB Papua berhasil ditangkap hidup-hidup oleh prajurit TNI Polri.
Sementara satu anggota KKB Papua lainnya terpaksa ditembak karena berusaha menyerang prajurit TNI Polri.
Peristiwa tentang pembakaran gedung Puskesmas tersebut kini menjadi viral di media sosial.
Anggota KKB Papua pimpinan Jacky Murib memimpin anggotanya meringsek maju mendekati puskesmas di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.
Setelah berada di tempat tersebut, kelompok separatis teroris itu pun langsung membakar gedung yang dibangun pemerintah.
Padahal fasilitas kesehatan tersebut dibangun guna dijadikan sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia membenarkan adanya insiden tersebut ketika dikonfirmasi awak media, Senin (5/2/2024).
“Benar, ada peristiwa pembakaran gedung puskesmas di Distrik Omukia,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan bahwa Puskesmas di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Jacky Murib yang merupakan pimpinan KKB Papua wilayah Kepala Air.
Dikatakan bahwa aksi pembakaran fasilitas kesehatan tersebut terjadi ketika prajurit TNI Polri sedang melaksanakan patroli gabungan pada Sabtu, (3/2/2024).
Adapun peristiwa pembakaran puskesmas itu terjadi sekitar pukul 12.11 WIT.
“Suara tembakan terdengar dari belakang Puskesmas Omukia. Saat itu sempat terjadi kontak tembak antara prajurit TNI-Polri dan kelompok KKB Papua wilayah Kepala Air,” ujar I Nyoman Punia dalam keterangan resminya, Minggu 4 Februari 2024, sebagaimana dikutip Pos-Kupang.Com, Senin 5 Februari 2024.
Sementara itu, informasi lain menyebutkan bahwa beberapa jam setelah kejadian itu, tepatnya pukul 20.15 WIT, KKB Papua kembali melakukan pembakaran gedung puskesmas di Erobaga.
Setelah membakar gedung puskesmas tersebut, katanya, anggota KKB Papua lantas berusaha melarikan diri.
Namun dari sejumlah anggota KKB Papua yang terlibat dalam insiden tersebut, tiga di antaranya berhasil ditangkap oleh Satgas Ops Damai Cartenz.
Dari tiga oknum anggota KKB Papua tersebut, dua di antaranya ditangkap hidup-hidup, sementara satu anggota KKB Papua lainnya, ditemukan tewas.
Anggota KKB Papua ini tewas terkena timah panas, sebagai tindakan tegas terukur yang terpaksa dilakukan Satgas Ops Damai Cartenz.
Disebutkan bahwa dari tiga anggota KKB Papua yang ditangkap itu, satu di antaranya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Ada satu anggota KKB yang namanya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Ilaga. Jadi, KKB Papua yang selama ini dikejar-kejar, sekarang ini sudah berhasil diamankan oleh prajurit TNI Polri,” ujarnya.
Dia pun menyebutkan bahwa anggota KKB Papua itu adalah Warinus Murib yang tewas dalam insiden baku tembak antara KKB Papua dengan prajurit TNI Polri.
“Warinus Murib, adalah seorang anggota KKB yang tewas dalam kejadian itu. Sedangkan dua orang lainnya, yakni AM dan DK ditangkap hidup-hidup. Keduanya merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa tiga anggota KKB Papua itu berhasil diamankan dalam insiden baku tembak tersebut.
“Jadi, hari Minggu 4 Februari 2024 itu, kami sama-sama Satgas TNI-Polri di Ilaga, melakukan pengejaran dan penegakan hokum. Dalam tindakan tegas itu, satu anggota KKB Papua lainnya tewas," ujar Bayu Suseno.
Sementara itu, dua anggota KKB Papua lainnya terkena tembakan. Dalam kondisi terluka itulah dua anggota KKB Papua tersebut diamankan.
Sementara barang bukti yang juga berhasil diamankan, ialah satu pucuk senjata api jenis mouser, dua pucuk senapan angin, satu lembar bendera bintang kejora, satu unit handphone, satu magazen jenis SS1 dan 17 butir amunusi kaliber 5,56.
Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani menegaskan bahwa pihaknya telah berkomitmen terus mengejar anggota KKB Papua. Langkah itu terpaksa diambil, karena komplotan tersebut terus melancarkan aksinya menebar terror dan mengganggu kamtibmas di wilayah tersebut.
“Kami akan terus mengejar KKB di Ilaga. Selama ini mereka terus melakukan penyerangan termasuk pembakaran gedung puskesmas ini,” ujar Faizal Ramadhani.
Dikatakannya, apabila ada masyarakat yang memiliki informasi terkait KKB di Ilaga, maka ia berharap agar informasi tersebut segera disampaikan kepadanya agar aparat bisa mengambil tindakan seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Dilansir dari tribun-papua.com, markas KKB Papua pimpinan Manfred Fatem disergap prajurit TNI di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Komandan Satgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti mengatakan, pihaknya juga menguasai markas KKB Kodap IV/Sorong Raya itu.
Adapun operasi penindakan diketahui berlangsung pada Kamis (25/1/2024).
Sejumlah barang bukti berupa senjata tajam turut disita.
Hanya, tidak ada satupun anggota KKB yang ditemukan di lokasi itu.
Andhika mengungkapkan, pendudukan markas KKB setelah pihaknya berhari-hari melaksanakan patroli dan di dalam hutan Papua yang jarang terjamah orang.
"Pasukan kami telah melakukan patroli dan ambush terhitung sejak Minggu, 21 Januari 2024 dan hingga hari ini kami telah berhasil menguasai dan menduduki markas KKB pimpinan Manfred Fatem yang berada di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat," kata Andhika.
"Kelompok tersebut berhasil lolos dari sergapan pasukan saya, tetapi markas mereka telah berhasil kita kuasai dan sudah dihancurkan. Sejumlah barang bukti berhasil kami sita dari markas tersebut."
"Sebelumnya juga Tim Mobile Sakti kami juga sudah berhasil mengamankan dua oknum masyarakat yang aktif sebagai simpatisan KKB tersebut, terbukti dua oknum masyarakat tersebut kami amankan di tengah hutan kampung Aisa, Distrik Aifat Timur Jauh dan mengakui bahwa mereka selama ini merupakan simpatisan yang bertugas untuk mengantar logistik kepada kelompok OPM tersebut," jelas Andhika.
Dalam operasi tersebut, pasukan Yudha Sakti mengamankan dan menyita barang bukti berupa satu helai bendera bintang kejora, 6 butir amunisi kaliber 5,56 mm,1 teleskop, 1 solarcell, beberapa senter, 2 lembar kartu KIS, 3 buah charger HP, 1 buah lensa kamera, 1 buah HP, beberapa busur berikut anak panahnya, makanan dan beberapa jenis obat-obatan.
Kini, pasukannya masih berada di dalam hutan untuk melaksanakan eksfiltrasi.(*)