Find Us On Social Media :

Sujud di Kaki Ibunya Usai Pidato, Guru Besar UGM Nangis Sesenggukan Minta Maaf Karena Harus Korbankan Pendidikan Adiknya: Maturnuwun

Sarjiya, anak penjual gula jawa keliling yang jadi Guru Besar UGM

Ayahnya, Pujidiyono, sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau perajin gamping.

Sementara itu, sang ibu, Sumirah, bekerja sebagai pedagang gula jawa yang setiap harinya berkeliling menyusuri jalan di Kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya.

Dilansir dari surya.co.id, tangis Sarjiya pecah saat dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Momen pengukuhan itu diketahui diselenggarakan di Ruang Balai Senat UGM, pada Kamis (2/1/2024).

Saat memberikan pidato pengukuhan, Sarjiya tampak tak bisa membendung air matanya.

Beberapa kali terlihat air matanya menetes deras

Suaranya bahkan terdengar bergetar.

Sarjiya bercerita, ia terlahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulonprogo.

Ayahnya, Pujidiyono, hanya bekerja sebagai buruh tobong labor atau pengrajin gamping.

Sementara ibunya, Sumirah, berjualan gula jawa keliling di kawasan Yogyakarta.

“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” katanya, dikutip dari laman UGM.

 Baca Juga: Disebut Cerai karena Alasan Politik, Begini Kisah Cinta Prabowo dan Titiek Soeharto yang Masih Jadi Misteri, Sama-sama Tak Menikah Lagi Setelah 25 Tahun Berpisah