Melansir dari Tribunkayongutara.com, Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan bahwa sebelumnya Pendi mengarang cerita bahwa istrinya itu meninggal akibat diserang orang tidak dikenal, dan orang kabur setelah menyerang istrinya.
Namun, dari penyelidikan petugas, terkuak bahwa dirinyalah yang menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Mirisnya, kejadian ini berlangsung karena pelaku emosi saat korban bernyanyi padahal pelaku sedang sakit gigi.
"Berdasarkan pemeriksaan tersangka, tersangka mengakui bahwa pada sekira pukul 00.00 WIB suami korban atau pelaku keluar dari bagan/pondok untuk buang air.
Lalu kembali untuk istirahat, namun saat itu pelaku dalam keadaan sakit gigi, saat kembali ke bagan/ pondok tempat tinggal pelaku dan korban.
Korban sedang mendengarkan musik dengan menggunakan HP sambil bernyanyi," ujar Kombes Pol Raden Petit Wijaya kepada wartawan, Minggu 25 Februari 2024 dikutip dari Tribun Pontianak.
"Karena pelaku saat itu sedang sakit gigi maka pelaku meminta korban untuk berhenti.
Bukannya berhenti, korban malah memaki-maki pelaku sehingga terjadi keributan," imbuhnya
Karena emosi, saat itu pelaku langsung mengambil sebilah parang yang kemudian dibacokkan sebanyak empat kali ke arah leher bagian belakang, pipi dan tangan kanan korban sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Awalnya pelaku berpura pura bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal. Tetapi setelah dilakukan interogasi akhirnya pelaku mengakui perbuatannya," jelas Petit Wijaya.
Sebelumnya, seorang karyawan perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan di Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat meninggal dunia di pondok tempat tinggalnya sekitar area kebun, Minggu 25 Februari 2024 dini hari.