Find Us On Social Media :

Hilang Usai Dipanggil Sosok Misterius, Bocah TK di Sulawesi Tenggara Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dasar Jurang, Jasadnya Tertutup Batu

Inilah tangis ibu angkat korban mengetahui anaknya ditemukan tewas mengenaskan di dasar jurang, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Minggu (25/2/2024)

Ibu angkat korban melaporkan S yang telah hilang sejak 22 Februari 2024 lalu.

Berdasarkan itulah, pihak Polsek Kadatua kemudian menghubungi kepala desa se-kecamatan Kadatua untuk ikut membantu pencarian korban.

Tiga desa yang berada di sekitar lokasi korban terakhir terlihat ikut serta dalam pencarian korban. Desa tersebut ialah Desa Kaofe, Uwemaasi, dan Marawalu.

Kapolsek Kadatua, IPDA La Ode Muhammad Wahid mengatakan 3 desa tersebut melakukan penyisiran mulai dari jalan raya hingga ke arah laut.

Dalam pencarian ada sekelompok anak muda yang dipimpin oleh pria berinisial A menemukan mayat pada sebuah goa di dasar jurang.

"Jadi yang terlihat itu, kaki dan tangan korban. Namun, tubuh korban ditindis dengan batu," bebernya.

Sekelompok anak muda ini kemudian melaporkan temuan mereka pada Polsek Kadatua untuk dilakukan olah kejadian perkara.

Pihak Polsek Kadatua setelah mengaku menemukan korban dalam kondisi tidak memakai busana serta sudah mulai membengkak.

"Tidak terdapat baju yang dikenakan sekitar tubuh korban," imbuhnya.

Wahid juga menjelaskan Kamis (22/2/2024) ketika korban pulang sekolah bersama rekannya ada seorang laki-laki yang mengajaknya pergi.

"Namun, mengenai peristiwa tersebut masih kami lakukan pedalaman," jelasnya.

Baca Juga: Buat Nenek Tewas, Caleg Gagal di Subang yang Nyalakan Petasan Jumbo Hampir Dihajar Warga, Ternyata Bukan Orang Baru di Dunia Politik

Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kadatua untuk dilaksanakan visum.

"Terdapat luka pada bahu kanan korban dengan kedalam satu ruas jari telunjuk pria dewasa, memar pada bagian dada, serta organ vital korban dalam kondisi yang robek," bebernya, Senin (26/2/2024).

Namun pihaknya akan laksanakan autopsi di RSUD Palagimata, Selasa (27/2/2024) sore.

"Dilaksanakan agar mengetahui penyebab pasti korban meninggal," jelasnya.

Proses autopsi dilaksanakan di RSUD Palagimata dengan membawa jasad korban tersebut dari Kadatua menuju Kota Baubau menggunakan perahu penyebrangan.

Dari Puskesmas Kadatua, jasad yang terbungkus kantung jenazah dimasukan dalam sebuah mobil berwarna merah untuk diberangkatkan ke pelabuhan Kadatua.

Setelah itu, Jasad diberangkatkan menggunakan kapal penyeberangan yang diikuti bersama keluarga korban serta pihak kepolisian menuju Dermaga Topa, Kota Baubau, Sulawesi tenggara.

Jasad kemudian di naikan ke mobil serta langsung dibawa ke RSUD Palagimata untuk dilaksanakan autopsi.(*)