Find Us On Social Media :

1 Tahun Pilot Susi Air Disandera KKB Papua Tanpa Titik Temu Negosiasi, Pemerintah Selandia Baru Puji Setinggi Langit Para Polisi

Kondisi pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen yang sudah 10 bulan disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Gridhot.ID - Pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mehrtens hingga kini masih disandera oleh KKB Papua pimpina Egianus Kogoya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa kali anggota KKB Papua Egianus Kogoya mengunggah video terkait kondisi pilot Susi Air tersebut.

Menilik dari postingan tersebut, kondisi pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mehrtens masih sehat.

Namun memang kondisi tubuhnya kini makin kurus dengan janggut yang sudah memanjang bak tak terurus.

Sudah satu tahun lebih Philip disandera Egianus Kogoya dan berpindah-pindah tempat.

Selama satu tahun lebih itu pula pemerintah dan KKB Papua belum menemukan titik temu dalam negosiasinya.

Sempat ada momen di mana Egianus Kogoya mengancam akan menembak mati Philip jika pemerintah Indonesia tidak segera mengabulkan permintaan mereka.

Namun hal tersebut tidak dilakukan dan hingga kini kapten Philip masih sehat bersama Egianus Kogoya.

Setelah setahun, pemerintah Selandia Baru akhirnya mendatangi Indonesia untuk menilik kondisi operasi pembebasan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, pemerintah Selandia Baru melalui Paul Laurence Borell memuji aparat kepolisian Indonesia dalam menangani kasus penyanderaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang sudah disandera KKB Papua sejak 7 Februari 2024 silam.

Apresiasi itu dilontarkan ketika Paul Laurence Borell melakukan pertemuan dengan pemerintah di Papua terkait penanganan masalah penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang hingga kini belum dibebaskan Egianus Kogoya bersama komplotannya.

Baca Juga: Jubir KKB Papua Benny Wenda Sebut Ada Pejabat yang Manfaatkan Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air untuk Lahan Cari Uang dan Jabatan

Philips Mark Merthens merupakan pilot Susi Air asal Selandia Baru. Atas dasar itulah sehingga pemerintah Selandia Baru pun sangat berharap agar pilot tersebut bisa dibebaskan dalam keadaan selamat.

Lebih cepat dibebaskan tentu itu akan lebih baik. Apalagi penyanderaan itu sudah berlangsung selama setahun, terhitung 7 Februari 2023 silam.

"Kami ikut berbela sungkawa atas gugurnya anggota TNI-Polri dalam operasi pembebasan sandera. Kami harap Satgas Ops Damai Cartenz dapat menyelesaikan kasus ini secepatnya," kata Paul Laurence Borell saat bertemu Satgas Damai Cartenz di Timika, Mimika, Papua Tengah, Selasa 27 Februari 2024.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Satgas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol Faizal Ramadhani dan para petinggi Satgas menyambut kunjungan rombongan Atase Polisi Selandia Baru itu.

Faizal Ramadhani juga memberikan penjelasan terkait pelbagai upaya yang telah dilakukannya dalam rangka membebaskan sang pilot yang disandera sudah lebih dari setahun.

Mantan Dirkrimum Polda Papua ini juga mengatakan bahwa sampai saat ini proses negosiasi masih berlangsung. Negosiasi tersebut dipimpin langsung oleh Edison Gwijangge, Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge juga merupakan keluarga dekat Egianus Kogoya, pimpinan KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air tersebut.

"Jadi proses negosiasi terkendala oleh berbagai faktor, termasuk campur tangan pihak-pihak lain dan masalah adat," tandas Faizal.

(*)