Amy mengatakan, ia yang tengah mengandung anak keempat diultimatum oleh sang suami untuk pergi dari rumah setelah melahirkan.
Amy menyebut suaminya ragu bahwa bayi yang dikandunnya merupakan darah dagingnya.
"3 minggu sebelum saya melahirkan, suami memberi tahu bahwa pernikahan kami sudah selesai dan mengatakan bahwa saya harus meninggalkan rumah setelah melahirkan, (dia) ragu bahwa bayi itu adalah darah dagingnya," tulis Amy.
Pada akhirnya, Amy pun harus dari angkat kaki dari rumahnya membawa sang jabang bayi yang saat itu masih berusia 1 bulan.
Amy terpaksa pergi dari rumah bersama bayinya, meninggalkan tiga anak-anaknya yang lain di sana.
"Pada akhirnya hal itu terjadi. Saya dan bayi saya yang berusia kurang dari satu bulan diusir dari rumah pada November 2023," lanjutnya.
Setelah mengusir Amy, sang suami langsung memboyong selingkuhannya untuk tinggal di rumah mereka, bersama mertuanya dan tiga anak-anaknya.
"Dia membawa selingkuhannya ke rumah kami, tinggal bersama semua anak dan mertuaku tanpa menceraikanku," tulis Amy.
Kemudian, pada 21 Januari 2024, Amy mengatakan bahwa suaminya mengambil bayinya yang saat itu masih berusia 3 bulan.
Padahal, kata Amy, bayinya itu masih membutuhkan ASI darinya.
Sejak saat itu, Amy tak mengetahui keberadaan bayinya serta tiga anaknya yang lain.