Find Us On Social Media :

Terparah Selama 32 Tahun Terakhir, Muncul Isu Banjir Demak Disebabkan 2 Ular Naga Ingin Bertamu ke Makam Sunan Kalijaga

Banjir Demak mulai memunculkan berbagai mitos

Gridhot.ID - Banjir Demak, Jawa Tengah menjadi salah satu yang terparah selama puluhan tahun terakhir.

Diketahui banjir Demak kali ini bahkan sudah sampai masuk ke bagian perkotaan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sudah membuat alun-alun tenggelam.

Sementara di ruas jalan raya sekitar Alun-alun Demak arus mengalir deras. Sementara genangan air terdalam mencapai 60 sentimeter.

Warga setempat, Nurul Azizah (35) mengatakan, kawasan Alun-alun Demak mulai banjir sejak hari ini.

"50 sentimeter mungkin, tapi baru ini kemarin tidak. Makin tinggi airnya," ujarnya kepada Kompas.com di Alun-alun Demak, Selasa.

Menurutnya, ia sengaja datang menerjang banjir untuk menunaikan shalat di Masjid Agung Demak.

"Mau sholat ke masjid, kalau ibadah kesusahan. Tapi kalau Masjid Agung masih bisa ya aman," ungkapnya.

Nurul menambahkan, kondisi Demak kota juga sempat mengalami banjir serupa ketika dia umur 3 tahun.

"Terakhir saya kecil sih, tapi Demak. Belum sekolah orang tiga tahun 92 atau berapa gitu," katanya.

Warga lain, Agus Priyono (46) mengatakan, air masuk ke Alun-alun Demak sejak dua hari terakhir.

Baca Juga: Sosok Cepi Supriadi, Ketua RT di Bogor yang Viral Nyelam di Gorong-gorong Penuh Sampah, Padahal Baru Pulang Antar Warga Lahiran!

"Jalan lebih dalam, ini dua harian (air datang)," ujarnya.

Dalam ingatan Agus, banjir terakhir sampai Alun-alun Demak terjadi pada tahun 1992. Sejak saat itu baru tahun 2024 ini.

"Banjir bandang dulu antara 92 atau 93 itu, tapi tidak separah ini. Ini lebih parah kan menyeluruh di kota," beber dia.

Kondisi ini, membuat warga setempat turut prihatin lantaran aktivitas terganggu, terlebih bulan Ramadhan.

"Ikut prihatin, akses utama dan saran olahraga ikut tergenang. Masjid dulu ramai sekarang sepi," ungkapnya.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak ini memunculkan sejumlah asumsi dan mitos yang beredar di media sosial.

Di antara mitos yang beredar yaitu adanya dua ular besar yang tengah bertapa keluar untuk berkunjung ke makam Sunan Kalijaga.

“Makam Sunan Kalijaga, misteri 2x banjir besar di Kota Demak Jawa Tengah. Sosok dua ular topo hendak sowan ke Kadilangu (makam Sunan Kalijaga),” tulis akun Tiktok @ahmadfadoli_sukses.

Menanggapi adanya mitos yang beredar Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga Edi Mursalien mengaku kalau dirinya secara pribadi kurang begitu paham dengan mitos yang beredar tersebut.

“Hal-hal gaib memang ada, untuk dua ular naga yang mau sowan Eyang Sunan Kalijaga cerita seperti itu justru baru kami dengar,” kata Edi Mursalien.

Terkait kebenaran akan kabar magis yang beredar itu Edi tidak bisa memastikan kebenarannya.

Baca Juga: Terjang Banjir Setinggi Leher, Viral Video Warga Grobogan Apungkan Keranda Berisi Jenazah, Begini Penjelasan Kades

Sebab, katanya, dia tidak bisa merasakan secara naluri maupun batin.

Edi mengatakan, genangan banjir hingga menggenangi kompleks Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu itu terjadi sejak Sabtu 16 Maret 2024 malam.

Saat itu hujan terus mengguyur Demak sampai akhirnya kompleks Makam Sunan Kalijaga tergenang banjir sampai saat ini.

“Kemarin banjir yang pertama (Februari 2024) itu tidak sampai menggenangi kompleks Makam Sunan Kalijaga.

Sekarang banjir kedua curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem kemarin tiap hari hujan terus akhirnya kompleks Makam Sunan Kalijaga tergenang air,” kata dia

Memang banjir besar melanda Demak dalam sebulan terakhir sudah dua kali.

Pertama banjir besar terjadi sejak 8 Februari 2024 karena ada sejumlah tanggul sungai yang jebol termasuk tanggul Sungai Wulan yang menenggelamkan Kecamatan Karanganyar.

Kemudian pada 17 Maret 2024 tanggul Sungai Wulan kembali jebol dan terjadilah banjir besar yang kembali menenggelamkan Kecamatan Karanganyar.

Di saat yang sama sejumlah wilayah di Kabupaten Demak juga terjadi banjir.

Data BPBD Demak mencatat pada banjir kali ini ada 89 desa yang tersebar di 11 kecamatan yang terdampak banjir.

Sebanyak 24.946 jiwa mengungsi.

(*)