Find Us On Social Media :

Tewas Tertelungkup dengan Pisau Menancap di Leher, Warga Malang Dibunuh Saat Tetangga Tarawih, Polisi Belum Berani Simpulkan Motif Pelaku

pembunuhan dan perampokan di Malang yang misterius

"Kata istri saya Bu Pur bilang gini, tolong lihatkan adekku."

"Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu akhirnya pakai senter," jelasnya.

Sontak istri Arif dan tetangganya kaget ketika melihat Agus sudah meninggal dunia dalam keadaan tengkurap.

Di sisi lain terdapat pisau yang menancap di leher korban.

Atas kejadian ini, korban kehilangan satu buah ponsel.

Sementara itu, pada saat setelah kejadian ada warga yang melihat orang asing masuk ke dalam desa.

"Ada orang yang dicurigai, pakai helm, ajket warna hitam, bawa kotak, itu jalan ke arah barat. Habis itu baru ada rame-rame di rumah korban," tukasnya.

Dikutip Gridhot dari Surya, Satreskrim Polres Malang menyelidiki dugaan perampokan dan pembunuhan di rumah warga Desa Mangliawan Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat, kemudian kami lakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama jajaran Polsek Pakis,” kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah ketika dikonfirmasi, Jumat (22/3/2024) malam.

Gandha membenarkan bahwa dalam kejadian ini dua orang menjadi korban. Satu orang luka-luka yakni Esther Sri Purwaningsih dan satu orang meninggal dunia bernama Agus.

“Satu orang korban meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian leher belakang, satu korban lagi luka-luka dan saat ini dalam perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang,” bebernya.

Baca Juga: Istri di Hulu Sungai Tengah Histeris Suaminya Tewas Tergeletak di Rumah Tetangga Dihabisi Anak, ZI Ngamuk Ditegur Soal Jual Kambing

Akan tetapi, Gandha belum bisa menyampaikan apakah peristiwa ini benar perampokan atau apa. Ia menyampaikan, pihak kepolisian masih mengintensifkan pendalaman dan pemeriksaan.

“Kami baru selesai olah TKP, belum bisa menyampaikan apa motifnya. Karena ini masih terlalu dini dan prematur,” singkatnya.

“Kami mohon doanya, mudah-mudahan perkara ini segera terungkap,” tukasnya.

(*)