Find Us On Social Media :

Jadi Korban Penembakan, Siswi Mts di Padang Pariaman Hidup dalam Kesakitan, Peluru di Perutnya Tak Bisa Dikeluarkan

Ibu dan paman Bela Cintia, korban penembakan, menunjukkan hasil rontgen peluru di perut saat menjalani kontrol di RSUD Pariaman.

Pihak keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah ini, belum tersentuh bantuan atas musibah yang melandanya.

Leni pun berharap, kondisi anaknya terus membaik, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa.

"Harapan saya operasi pengeluaran peluru bisa berjalan lebih cepat dari yang ditentukan dokter," ungkapnya.

Korban yang hidup bersama sebutir peluru belum sepenuhnya membaik, jalannya masih tergopoh, sekolahnya terbangkalai.

Sampai sekarang korban masih belum bisa berdamai dengan sebutir peluru itu. Rasa sakit, rasa takut, dan trauma terus menghantuinya.

Keluarga Berharap Pelaku Bisa Ditangkap

Melansir TribunPadang.com, sejak warga Padang Pariaman Bela Cintia jadi korban luka tembak pada 24 Februari 2024, belum ada kejelasan atas insiden tersebut.

Paman korban, Ali Mukminin, mengaku sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak kepolisian.

Baca Juga: KKB Papua Lakukan Kontak Senjata dengan Pasukannya, Kapuspen TNI Ungkap Fakta Meninggalnya Pratu F: Tidak Ada Luka Tembak

"Saat hari kejadian saya tidak langsung melaporkan ke polisi, kejadian berlangsung sekira pukul 12.00 WIB. Laporan saya masukan sekira pukul 00.00 WIB," ujarnya, Jumat (22/3/2024).

Meski sudah hampir satu bulan membuat laporan, kasus tersebut masih belum ada tindak lanjut.

Informasi terakhir yang ia terima, kasus penembakan itu masih dalam tahap penyelidikan polisi.

"Kami berharap pelaku bisa segara ditangkap, sehingga motifdari kejadian ini jelas," tegas Ali Mukminin.

(*)