Find Us On Social Media :

Gudang Peluru TNI di Bogor Meledak, 160.000 Jenis Amunisi Terbakar, 65 Ton di Antaranya Kedaluwarsa

Gudang peluru Kodam Jaya meledak

Gridhot.ID - Viral gudang peluru milik TNI di Bogor meledak hingga membuat warga sekitar mengungsi.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, gudang peluru yang berlokasi di daerah Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meledak pada Sabtu (10/3/2024) malam.

Setelah meledak hebat, kobaran api terlihat membumbung tinggi.

Selain itu, beberapa peluru juga terpental ke arah rumah warga di sekitar lokasi kejadian.

Hal tersebut membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam konferensi pers mengungkapkan kalau memang gudang peluru tersebut menyimpan 65 ton amunisi yang sudah kadaluwarsa sehingga dalam kondisi labil.

"Ada 65 ton, tonasenya. Amunisi kedaluwarsa itu dikumpulkan dulu sebelum dimusnahkan," ujar Panglima TNI.

Mantan Komandan Paspampres ini menjelaskan, amunisi kedaluwarsa lebih labil dan mudah meledak sehingga disimpan dengan cara khusus.

"Amunisi yang sudah kedaluwarsa memang lebih sensitif. Jika kena gesekan dan panas, amunisi tersebut cenderung lebih mudah meledak," katanya.

Memang gudang tersebut menyimpan hingga ratusan ribu amunisi miliki TNI.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, gudang peluru Kodam Jaya yang menjadi lokasi ledakan dan kebakaran di Ciangsana, Kabupaten Bogor, disebut menjadi tempat penyimpanan 160.000 jenis amunisi dan peledak.

Baca Juga: Adu Tembak Satgas Damai Cartenz dan KKB Papua di Intan Jaya Tak Terelakkan, Pangdam Cendrawasih: Tak Mungkin Patung Yesus Meledak!

"Di gudang tersebut, ada sekitar 160.000 jenis amunisi, maupun bahan peledak," kata Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan di Ciangsana, Sabtu (30/3/2024).

Hasan mengungkapkan, ratusan amunisi tersebut berstatus sudah kedaluwarsa.

"Juga, amunisi itu merupakan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta," ungkap Hasan.

Lebih lanjut, Hasan menuturkan, ledakan pertama terjadi setelah adanya kepulan asap di salah satu gudang.

"Jadi, pada pukul 18.05 WIB tadi, ditemukan adanya asap di gudang nomor 6. Ternyata terindikasi ledakan," kata Hasan.

Setelah itu, Hasan dan tim segera melakukan pengecekan ke seluruh lokasi menurut perimeter atau satu meter ke arah pemukiman.

"Hasil pengecekannyaa adalah tidak ditemukan korban jiwa," lanjutnya.

Hasan memastikan, seluruh prosedur maupun sistem pengamanan gudang sudah terjamin aman. Terlebih karena lokasi gudang berada di bunker yang bagian atasnya terdapat tanggul-tanggul untuk mengamankan.

"Walaupun memang ada berita di media tentang selongsong yang sampai ke perumahan, mungkin ledakan terjadi secara horizontal, vertikal ke atas dan sampai di suatu tempat," tambah Hasan.

(*)