Find Us On Social Media :

Tergiur Iming-iming Rp 2 Juta Asal Ikut Habisi Serlina, Terkuak Peran R, Bertugas Bantu Pelaku Utama Lakukan Ini: Baru Diberi Rp 100 Ribu

RMS alias R, salah satu terduga pelaku pembunuhan Serlina di Polokarto, Sukoharjo, ternyata sempat dijanjikan uang senilai Rp2 juta dari pelaku utama pembunuhan tersebut

GridHot.ID - Kasus kematian gadis di Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah menemui titik terang.

Seorang pelaku berinisial RMS alias R berhasil ditangkap polisi.

Diketahui jika sebelumnya, jasad seorang gadis bernama Serlina ditemukan membusuk di parit Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (14/4/2024).

Dilansir dari tribunsolo.com, RMS alias R, salah satu terduga pelaku pembunuhan Serlina di Polokarto, Sukoharjo, ternyata sempat dijanjikan uang senilai Rp2 juta dari pelaku utama pembunuhan tersebut.

Uang itu dijanjikan bakal diberikan pelaku utama yang berinisial D jika R mau membantu pelaku untuk melarikan diri untuk mencari sebuah mobil.

"Jadi pertamanya saya diminta untuk mencari lokasi tempat yang sepi, dan membantu melarikan diri oleh pelaku utama dengan embel-embel uang Rp 2 Juta tetapi baru diberikan Rp 100 ribu," kata R, Senin (22/4/2024).

Lebih lanjut, R juga mengaku tidak saling kenal dengan korban Serlina, ia hanya kenal oleh pelaku utama.

Atas perbuatannya, pelaku terancam pasal pembunuhan berencana dengan pasal 340 KUH pidana atau pasal 339 KUH Pidana atau pasal 338 KUH pidana atau pasal 56 KUH Pidana dengan ancaman pidana hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Di sisi lain, Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo mengungkap salah satu peran terduga pelaku pembunuhan Serlina pada malam takbiran, 9 April 2024 lalu.

Polisi menduga lebih dari satu orang terlibat dalam kejahatan tersebut, dan satu diantaranya sudah ditangkap.

Pelaku tersebut yakni RMS alias R, sudah diamankan polisi Sukoharjo pada minggu (21/4/2024) dini hari.

Baca Juga: Wanita di Sukoharjo Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Sabuk Bela Diri dan Terbungkus Plastik, Keluarga Bongkar Pesan WA Mencurigakan

R merupakan warga Kecamatan Polokarto, dan diamankan polisi saat berada di kediamannya.

"Saya sampaikan, jadi pelaku ini yang kita tangkap dia ikut juga merencanakan sebelum kejadian, terus kemudian membantu pelaku utama melarikan diri dan membantu menjual HP korban ataupun hasil dari tindak pidana," Ucap Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, Senin (22/4/2024).

Lebih lanjut, Sigit mengaku pengungkapan kasus pembunuhan yang dialami oleh Serlina warga Kabupaten Sukoharjo itu mengarah pada terduga pelaku D dan R.

Dari hasil penyelidikan Polres Sukoharjo dan Jatanras Polda Jawa Tengah mengamankan satu orang terduga pelaku berinisial R.

"Pada Minggu 21 April 2024, sekira pukul 03.00 beserta barang bukti yang berada di rumahnya untuk pelaku berinisial R telah tertangkap Warga Kecamatan Polokarto Sukoharjo," terangnya.

Sigit menambahkan, untuk perkembangan kasus pembunuhan Serlina saat ini, Polisi telah mengamankan sepeda motor milik pelaku.

Melansir tribunnews.com, diberitakan sebelumnya, seorang gadis bernama Serlina (22) ditemukan tewas di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Diduga Serlina tewas dibunuh usai ditemukan luka jeratan di lehernya.

Korban hilang sejak malam takbiran atau Selasa (9/4/2024) dan jasadnya ditemukan pada Minggu (14/4/2024).

Korban bekerja di toko dekat RSUD Ir Soekarno, Desa Gayam, Kabupaten Sukoharjo.

Sebelum hilang, korban sempat berpamitan ke rekan kerjanya hendak mengambil snack.

Baca Juga: Hilang sejak Malam Takbiran, Serlina Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo, Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengejutkan

Serlina dikenal sebagai sosok yang pendiam, khususnya oleh rekan kerjanya di sebuah toko.

Seperti yang disampaikan rekan korban, Murni Anggie Gayatrie.

"Pendiam orangnya, tidak pernah cerita dekat sama siapa pun," ucapnya, Rabu (17/4/2024).

Serlina ditemukan tewas di parit, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo pada 14 April 2024.

Korban merupakan pekerja toko itu sudah berjalan selama dua tahun.

Disinggung mengenai sosok Serlina apakah ikut perguruan beladiri atau tidak, Mumun mengaku bahwa korban tidak pernah ikut perguruan bela diri apapun.

"Engga ikut, Dia (Korban) netral," ungkapnya.

Permintaan Serlina

Sementara itu, Serlina (22) rupanya memiliki permintaan yang ingin dilakukannya sebelum ditemukan tewas di parit kawasan Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo pada 14 April 2024.

Kerabat korban, Eko Susanto (39) mengatakan korban sempat mengajak untuk pergi refreshing bersama keluarga.

Permintaan itu disampaikan korban sejak sebulan lalu.

Baca Juga: Titik Terang Pembunuhan di Pantai Lakban Ratatotok Minahasa Utara, Pelaku Sudah Diamankan Polisi, Keluarga Korban: Kami Lega

Menurut Eko, korban menyampaikan permintaan itu karena sedang suntuk.

"Dia pernah bilang saya suntuk mas, mbok aku dijak dolan gitu namun gak keturutan," ucap dia, Selasa (16/4/2024).

"Kira-kira satu bulan lalu dia bilang," tambahnya.

Hilang Sejak Malam Takbiran

Sebelumnya, Serlina (22) warga Kecamatan Jumapolo, Karanganyar yang ditemukan tewas di parit Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto sebelumnya sempat dilaporkan hilang.

Korban sendiri merupakan warga Dusun Dlangin Lor RT 1 RW 4, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar.

Korban diketahui tinggal bersama orang tuanya.

Kadus Dlangin Lor, Sukirdi, menjelaskan Serlina sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sebelum ditemukan tewas pada Minggu (14/4/2024) dengan wajahnya terbungkus plastik hitam.

"Selasa (9/4/2024) kerja tidak pulang, pas malam takbiran itu. Setelah kerja pamitan mau beli jajan sekira 11 malam," kata dia, Senin (15/4/2024).

Selama menghilang, menurutnya Serlina dicari oleh pihak keluarga.

Beberapa pesan WhatsApp sempat dikirim oleh keluarga kepada korban namun tidak pernah dibalas.

Baca Juga: Misteri Kematian Wanita 'Open BO' di Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur dan Hilang 5 Hari Sebelum Tewas Terbungkus Kardus

Sukirdi menyebut keluarga korban berpikir bahwa korban pergi ke rumah temannya.

Namun pada Jumat (12/4/2024) pihak keluarga mendapat pesan balasan dari WhatsApp Serlina.

"Setiap WA dibuka, tapi tidak dibalas. Balas sekali Jumat sore, ditanya kakaknya kok tidak pulang menjawab 'nggih sekedap malih mantuk' (iya sebentar lagi pulang)," jelasnya.

Balasan itu menurutnya malah membuat pihak keluarga curiga, sebab dalam keseharian, korban tak pernah menggunakan bahasa jawa halus ketika berbicara dengan keluarga.

"Sabtu (13/4/2024) lapor ke Polsek. Yang WA siapa belum tahu, tapi dari WA korban. Handphone sampai hari Sabtu aktif," katanya.

Sukirdi mengatakan selang sehari keluarga membuat laporan ke Polsek, Serlina kemudian ditemukan sudah meninggal dunia.

Saat ini korban sudah dimakamkan di TPU setempat.

"Minggu malam setelah otopsi dimakamkan. Langsung ke halaman masjid disalatkan, kemudian liang sudah jadi langsung dimakamkan," kata Sukirdi.

Kadus menambahkan, dalam kesehariannya korban dikenal baik. Menurutnya tidak ada karakter aneh-aneh dari Serlina. (*)