"Luka tersebut akibat penganiayaan yang dilakukan oleh R yang merupakan anak kandung korban dengan menggunakan garpu tanah," lanjutnya.
Menurut Ali, hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap tersangka, korban dihabisi nyawanya saat terlelap tidur.
Diduga, korban Inas tidak sempat melawan saat pelaku memukul dan menusukkan garpu tanah ke beberapa bagian tubuhnya.
Ali menuturkan, hasil autopsi Tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH akan dijadikan pelengkap penyidikan dalam mengembangkan kasus ini.
Selain itu, untuk mengungkap motif yang mendasari tersangka membunuh ibu kandungnya, pihaknya berkoordinasi dengan psikolog.
Sebab, tersangka R mengalami kesulitan menjawab pertanyaan penyidik, sekaligus untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.
Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia mengatakan hasil autopsi yang dilakukan pihaknya terhadap jenazah korban ditemukan banyak luka di tubuh serta memar di bagian bahu, wajah dan leher.
Tetapi, luka yang menyebabkan kematian korban adalah luka tusukan sedalam kurang lebih 5-6 cm pada bagian leher.
Diduga, R berulang kali memukul dan menusuk korban dengan garpu tanah.
"Berkas hasil autopsi ini sudah kami serahkan kepada penyidik Satreskrim Polres Sukabumi untuk kepentingan penyidikan pihak kepolisian," kata Nurul Aida.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan menunjukkan kematian korban belum satu hari atau sekitar 12 jam sebelum dilakukan autopsi. Ini dilihat dari kondisi jenazah seperti lebam dan kaku mayat.
(*)