Find Us On Social Media :

Cerita Penjual Jok Motor soal Penemuan Jasad Vina dan Eki di Sekitar Jembatan Talun Tahun 2016

Penjual jok motor yang tokonya dekat Jembatan Talun, Cirebon, Hanafi (kiri). Jembatan Talun merupakan lokasi merekayasa seakan Vina dan Eki korban kecelakaan tunggal.

GridHot.ID - Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eki, di Cirebon masih diwarnai teka-teki sejak peristiwa terjadi pada 27 Agustus 2016 lalu.

Awalnya, kasus pembunuhan sadis terhaap Vina dan Eki dianggap sebagai kecelakaan tunggal yang terjadi di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Namun setelah beberapa hari, polisi mendapat informasi baru bahwa Vina dan Eki tewas akibat kebrutalan geng motor.

Ketika itu, jasad Vina dan Eki ditemukan di sekitar jembatan  Talun.

Melansir TribunJabar.id, penjual jok motor yang tokonya berada tak jauh dari Jembatan Talun, Hanafi (33), buka suara soal penemuan jasad Vina dan Eki.

Hanafi yang sudah membuka toko sejak 2014 menceritakan suasana penemuan mayat Vina dan Eki kala itu terjadi saat jalanan sedang sepi.

"Setahu saya kejadian di Jembatan Talun, sekitar jam 11 malam. Saat itu jalan sepi, tidak ada orang," ujar Hanafi saat diwawancarai di tokonya, Sabtu (18/5/2024).

Pria berusia 33 tahun itu menjelaskan, bahwa tokonya biasanya tutup pada pukul 12 malam. Alhasil, saat kejadian, toko masih sedikit terbuka.

Meski begitu, Hanafi mengaku tidak mengetahui secara pasti detik-detik kejadian tersebut.

Menurut Hanafi, pada waktu itu sempat terdengar kabar bahwa kejadian itu melibatkan geng motor yang marak di daerah tersebut.

"Dengar-dengar cuma anak geng motor saja. Waktu itu lagi ramai-ramainya geng motor, tapi saya tidak tahu nama kelompoknya," jelas dia.

Baca Juga: Mabuk Parah Saat Sidang, Ini Tampang Ucil, Pelaku yang Paling Sadis Habisi Vina Sempat Keluhkan Ini Saat di Penjara: Stres Berat

Hanafi turut menyaksikan proses evakuasi mayat di jembatan tersebut.

"Jadi pas ramai-ramai itu, ada penemuan mayat saja di jembatan, baru saya ikut di kerumunan itu. Saya cuma lihat pas proses evakuasinya. Ada dua orang, waktu itu, sudah tidak ada sepeda motornya," katanya.

Hanafi mengaku baru mengetahui bahwa kejadian tersebut merupakan kasus pembunuhan dari berita di televisi yang ramai belakangan ini.

Jembatan Talun merupakan lokasi rekayasa pelaku seakan korban merupakan korban kecelakaan.

Sebagai informasi, Vina dan Eki dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor.

Dari 11 pelaku itu, delapan orang telah ditangkap dan divonis penjara. Sementara tiga pelaku lainnya sampai saat ini masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Tiga terduga pelaku pembunuhan Vina  dan Eki yang masih DPO yakni Dani (28), Andi (31), dan Pegi (30).

Melansir Kompas TV, Polisi mengatakan pencabutan berita acara pemeriksaan (BAP) delapan pelaku pembunuhan Vina menjadi kendala dalam menangkap tiga terduga pelaku lainnya yang masih buron.

"Para narapidana ini pada saat menjadi tersangka, mereka menerangkan sebagaimana peristiwa yang mereka lakukan pada saat dimintai keterangannya di Polres Cirebon Kota," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (17/5/2024).

"Namun pada saat para tersangka dulu di-BAP ulang di Polda, mereka mencabut semua keterangannya. Itulah yang menjadi kendala buat kami dalam mengungkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku yang saat ini masih berada di luar," lanjutnya.

Surawan pun menyayangkan hal tersebut, mengingat jika para pelaku tersebut kooperatif dalam pemeriksaan, akan mempermudah pihak kepolisian dalam menangkap ketiga terduga pelaku yang kini buron.

Baca Juga: Begini Penampilan Oknum Polisi yang Santroni Kakak Vina Cirebon dan Minta Tidak Lanjutkan Syuting Film

Pasalnya, sebelum mencabut BAP, para pelaku ini baru mengungkapkan nama panggilan ketiga terduga pelaku lainnya.

"Artinya pada saat itu mereka kooperatif, kita bisa mendalami atau mencari informasi lebih jauh terhadap ketiganya sehingga mempermudah saat melakukan pencarian," jelasnya.

"Namun pada saat itu mereka baru menyebut nama saja belum menyebutkan identitas secara jelas para pelaku yang saat ini berada di luar."

Sementara terkait keberadaan tiga buron tersebut, Surawan menyebut pihaknya masih menelusurinya.

Salah satu caranya dengan melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku yang telah diadili dan divonis dalam kasus tersebut.

"Penyidik masih bekerja untuk memastikan ketiganya, kita juga masih mendalami keterangan para terpidana, sehingga nanti mempermudah untuk kita menelusuri ketiganya," tegasnya.

(*)