Find Us On Social Media :

Viral Curhatan Wanita di Surabaya Jadi Korban Obsesi Teman SMP selama 10 Tahun, Kesal Diteror Tanpa Henti, Kini Lapor Polisi

Viral di media sosial X, curhatan wanita asal Surabaya berisial NR yang mengaku jadi korban obsesi pria teman semasa SMP berinisial AP.

"Nggawe ratusan akun IG, Twitter apa maneh. Ngirim PAP (alat kelamin), ngilokno aku lon*e.

(Buat ratusan akun IG, Twitter apa lagi, Ngirim PAP alat kemain, ngatain akun lon*e)," tulis NR lebih lanjut.

NR sempat berupaya menyampaikan rasa keberatannya atas perbuatan si pria itu, pada tahun 2020.

Namun, ternyata, si pria tak juga menghentikan pembuatannya.

"2020 aku wes ngelabrak nang ngarep gang e. Tak kepruk nggawe helm KYT IRENG (aku ngelakuin ini karna sdh diajak ngmng baik2 3x kerumahku, NIHIL) mari dikepruk mek nangis 3 dino trs pancet neror. ak minta ketemu ortunya dihalang terus.

(2020 saya sudah memarahi dia di depan gang rumahnya. Saya pukul kepalanya pakai helm merek KYT. Saya melakukan hal ini karena sudah mengajak dia bicara baik-baik sebanyak 3 kali di rumahku. Tidak ada hasil. Setelah aku pukul kepalanya dan cuma menangis, 3 hari selanjutnya kembali melakukan teror. Aku minta bertemu orang tuanya, dihalangi terus)," tambah NR. 

Lalu, apa faktor pemicu aksi kenekatan si pria untuk mengejar NR?

NR mengungkapkan, dirinya pernah memberikan uang sebanyak lima ribu rupiah kepada si pria saat masih satu sekolah.

Hal itu dilakukan oleh NR lantaran merasa iba karena si pria diketahui tetap berada di kelas meskipun waktu menunjukkan jeda jam istirahat. 

Ternyata, kebaikan sederhana yang diberikan NR disalahartikan oleh si pria hingga akhirnya terobsesi untuk mengejar dan mendapatkan cinta dari NR. 

"Banyak yg tanya berawal dr apa? singkatnya gini. AP itu anak pendiam, GAK PUNYA TEMAN BLAS & jarang ke kantin. Suatu hari aku tanya 'Di, gak ke kantin a?' dia jwb 'Gak nim gak sangu'. aku kasih 5rbb uat dia makan. AKU CUMA KASIH KAMU UANG 5000 DI, KAMU KASIH AKU NERAKA 10 TAHUN.

(AP itu anak pendiam tidak punya teman sama sekali dan jarang ke kantin. Suatu hari aku tanya; kamu tidak ke kantin. Dia jawab; tidak karena tidak ada uang saku. Lalu aku kasih uang Rp5 ribu buat dia makan. Aku cuma kasih kamu Rp5 ribu talu kamu kasih aku neraka 10 tahun)," jelas NR.