Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sepenggal Kisah Ketika Dua Personel TNI Redamkan Pemberontakan Terbesar di Papua Tanpa Gunakan Senjata Sama Sekali

Seto Ajinugroho - Kamis, 06 Desember 2018 | 09:23
Ilustrasi TNI di Papua
Kompas.com/Aris Prasetyo

Ilustrasi TNI di Papua

Usaha kedua personel TNI itu tak sia-sia.

Mereka berhasil bertemu Lodewijk Mandatjan sebagai ayah angkatnya.

Baca Juga : Kesaksian Kerabat Korban Selamat Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua: Pura-pura Mati Lalu Melarikan Diri

Heru kemudian memulai percakapan, "Paitua (bapak) tidak usah takut. Saya anggota RPKAD. Komandan RPKAD yang ada di sini, anak buah saya. Dia takut sama saya."

"Kalau Paitua turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi Paitua," tamah Heru Sisnodo meyakinkan Mandatjan.

Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya tergerak hati. Ia percaya jika Heru dan Saleky berkata benar adanya.

Lodewijk Mandatjan bersama Menlu Adam Malik di Jakarta ketika hendak bertemu presiden Soeharto.
Youtube/Ryan Paat

Lodewijk Mandatjan bersama Menlu Adam Malik di Jakarta ketika hendak bertemu presiden Soeharto.

Maka Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya turun dari hutan, mengakhiri pemberontakannya kepada Indonesia.

Sintong kemudian bertemu dengan Lodewijk Mandatjan yang selama ini ia buru.

"Paitua saya jamin, akan melindungi Paitua dengan keluarga," ujar Sintong sambil menyalami Lodewijk Mandatjan.

(Seto Aji/Gridhot.ID)

Source : Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x