Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rahasia Kitab Kidung Almarhum Mbah Maridjan yang Hilang, Memuat Cara Hidup Harmonis Bersama Gunung Merapi

Seto Ajinugroho - Selasa, 18 Desember 2018 | 09:13
Mbah Maridjan (kanan) bersama Ki Joko Bodo mengadakan acara tumpengan dalam doa keselamatan untuk warga sekitar gunung Merapi, Kamis (18/5/2006)
Tribunnews/ismanto

Mbah Maridjan (kanan) bersama Ki Joko Bodo mengadakan acara tumpengan dalam doa keselamatan untuk warga sekitar gunung Merapi, Kamis (18/5/2006)

Gridhot.ID - Mbah Maridjan, kuncen gunung Merapi yang tersohor karena kearifan dan sifat rendah hatinya meninggal pada 28 Oktober 2010.

Beliau meninggal dalam keadaan bersujud ketika menunaikan shalat Maghrib di Masjid Al Amien di Dusun Srunen, Glagahrejo, Cangkringan.

Beliau meninggal di usia 83 tahun.

Dikutip dari Tribunnews, Selasa (18/12) mbah Maridjan dipasrahi menjadi kuncen gunung Merapi setelah ditunjuk oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1980.

Baca Juga : Keberadaan KKB Egianus Kogoya Sudah Diketahui, Wiranto : Kita Tahu Kekuatan Mereka, Tinggal Selesaikan Aja

Ia kemudian diberi gelar Mas Penewu Suraksohargo oleh Sri Sultan.

Penunjukkan mbah Maridjan sebagai kuncen Merapi sendiri untuk menggantikan sang ayah, mbah Hargo.

Sejak lahir, mbah Maridjan sudah memeluk agama Islam.

Sebagai orang Jawa, mbah Maridjan juga 'nguri uri kabudayaan jawi', memelihara kebudayaan asli Jawa laiknya Sunan Kalijaga tatkala menyebarkan ajaran Islam di Jawa.

Baca Juga : Penemuan Titanic Diklaim Sebagai Konspirasi Militer Amerika Serikat

Ajaran ala Sunan Kalijaga sengaja ditiru mbah Maridjan untuk merangkul masyarakat dengan sopan santun tanpa kekerasan.

Hal ini termuat dalam Kidung milik mbah Maridjan yang berisikan Wewarah (nasihat).

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x