Nah, manusia bisa membangun dengan sedikit mengganggu alam lewat bantuan teknologi, misalnya membangun dinding.
Baca Juga : Terungkap! Wajah-wajah Anggota Pembunuh Jamal Khashoggi Tertangkap Rekaman CCTV
"(Pembuatan) dinding inilah yang harus kuat menahan beban dari samping.
Ini sebenarnya ambrol ke samping akibat perubahan morfologi atau kemiringan lereng, jadi bukan ambles ke bawah," kata Rovicky menegaskan.
Pembangunan jalan raya, gedung, jembatan, dan apa pun itu perlu mengkaji sisi geologinya.
Menurut Rovicky, ini karena setiap batuan memiliki kekuatan yang berbeda sehingga memiliki dinamika berbeda pula saat terkena air.
"Oleh karena itu, perlu diketahui kondisi batuan serta morfologi tanahnya sebelum dibangun konstruksi di atasnya.
Baca Juga : Hanya Karena 4 Fans K-Pop Ingin Bertemu Idolanya, 360 Penumpang Korean Air Terpaksa Harus Turun dari Pesawat
Termasuk membangun jalan, jembatan, maupun gedung," tutupnya.
Rupanya hal serupa juga disampaikan oleh Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui cuitannya di akun Twitternya @Sutopo_PN.
Menurut Sutopo, amblesnya Jalan Gubeng Surabaya ini dikarenakan adanya kesalahan konstruksi.
"Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi.