Sutopo juga menambahkan fakta bahwa jaringan buoy tsunami di perairan Indonesia sudah tidak beroperasi sejak 2012.
Penyebabnya ada banyak: vandalisme, anggaran terbatas, hingga kerusakan teknis.
Buoy diperlukan dan semestinya dibangun lagi untuk memperkuat Tsunami Early Warning System.
Bagaimana cara kerjanya?
Dilansir dari Kompas.com, alat pengukur tekanan gelombang di dasar laut mendeteksi secara cepat dan langsung dilaporkan ke buoy yang berada di atas permukaan laut.
Tinggi gelombang yang akan terhempas menuju pesisir secara akurat dapat dilaporkan buoy.
Data aktual itu diterima satelit, alarm peringatan dini sudah bisa diaktifkan.
"Sebelum masuk ke daratan, buoy mencatat dan mengirim data kepada kami (BMKG), lalu kami bisa putuskan dan mempertegas sistem peringatan dini."
Kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Baca Juga : Manggung di Tempat yang Sama dengan Seventeen, Aa Jimmy Meninggal Dunia Terseret Arus Tsunami