Baca Juga : Saat Gunung Krakatau Meletus Tahun 1883 : Bukannya Selamatkan Diri, Warga Malah Menyambutnya dengan Perayaan
Sangat kecil sekali peluang terjadi letusan besar seperti letusan Gunung Krakatau pada 1883.
Sejak 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau memang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Ada pergerakan magma ke luar permukaan sehingga terjadi erupsi.
Krakatau adalah kepulauan gunung yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam.
Nama Gunung Krakatau pernah disematkan pada salah satu puncak gunung berapi di sana yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau.
Gunung Anak Krakatau berada di kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya.
Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan.