Letusan ini tidak berhenti dalam hitungan hari. Karena hingga periode September-Oktober di tahun yang sama, terjadi letusan lumpur dalam skala kecil.
44 tahun setelah ledakan ini, Krakatau mulai membangun diri kembali dengan beberapa letusan antara 29 Desember 1927 dan 5 Februari 1928.
Sementara itu, letusan gunung Tambora di Sumbawa disebut sebagai letusan yang paling mematikan dalam sejarah.
Pada 1815, Gunung Tambora di Sumbawa meletus.
Baca Juga : Saat Gunung Krakatau Meletus Tahun 1883 : Bukannya Selamatkan Diri, Warga Malah Menyambutnya dengan Perayaan
Para sejarawan menganggapnya sebagai letusan gunung berapi dengan dampak langsung yang paling dahsyat: hampir 100 ribu orang tewas setelahnya.
Menurut Gillen D’Arcy Wood, penulis buku Tambora: The Eruption That Changed the World, selama beberapa tahun berikutnya, korban meninggal semakin banyak akibat efek sekunder yang menyebar ke seluruh dunia.
“Apa yang terjadi setelah Tambora meletus adalah tiga tahun perubahan iklim,” kata Wood.
Source | : | national geographic indonesia,Geo Magz |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar