Sementara itu, letusan gunung Tambora di Sumbawa disebut sebagai letusan yang paling mematikan dalam sejarah.
Pada 1815, Gunung Tambora di Sumbawa meletus.
Baca Juga : Saat Gunung Krakatau Meletus Tahun 1883 : Bukannya Selamatkan Diri, Warga Malah Menyambutnya dengan Perayaan
Para sejarawan menganggapnya sebagai letusan gunung berapi dengan dampak langsung yang paling dahsyat: hampir 100 ribu orang tewas setelahnya.
Menurut Gillen D’Arcy Wood, penulis buku Tambora: The Eruption That Changed the World, selama beberapa tahun berikutnya, korban meninggal semakin banyak akibat efek sekunder yang menyebar ke seluruh dunia.
“Apa yang terjadi setelah Tambora meletus adalah tiga tahun perubahan iklim,” kata Wood.
“Dunia semakin dingin dan pola cuaca berubah. Terjadi kegagalan panen dan kelaparan, mulai dari Asia, Amerika Serikat, hingga Eropa,” tambahnya.
Gunung berapi di dekat garis khatulistiwa dapat menyebabkan perubahan cuaca secara global apabila letusan mereka cukup kuat untuk melepaskan gas ke stratosfer.
Gas tersebut terperangkap karena tidak bisa dibawa oleh hujan.
Baca Juga : Saat Seluruh Dunia Menjadi Gelap dan 'Mencekam' Karena Erupsi Gunung Krakatau Tahun 1883