Dalam skala Volcanic Explosivity Index (VEI), letusan Gunung Krakatau berada dalam skala 6.
Sedemikian dahsyatnya letusan tersebut namun masih ada dua gunung api di Indonesia yang letusannya jauh lebih dahsyat dari erupsi Gunung Krakatau 1883.
Baca Juga : Elizabeth Báthory, Wanita Paling Kejam Sepanjang Sejarah, Bunuh 600 Lebih Perawan!
Yakni Gunung Tambora pada 1815 dan Toba sekitar 73 ribu tahun yang lalu.
Erupsi Gunung Tambora tercatat memiliki skala VEI 7.
Laporan ilmiah itu berisi analisa bagaimana dampak letusan dahsyat Gunung Tambora hingga menyebabkan dunia 'lumpuh'. Bersamaan dengan itu, diperoleh pula bukti-bukti keterkaitan antara letusan Gunung Tambora dengan kekalahan Napoleon Bonaparte pada perang di Waterloo saat melawan tentara sekutu.
Dikutip dari MAIL ONLINE, muntahan abu vulkanik yang mengandung listrik Gunung Tambora melesat ke atmosfir bumi hingga menyebabkan memburuknya cuaca global. Bahkan letusan ini telah mengubah sejarah Eropa, terutama setelah peperangan di Waterloo.
Baca Juga : 10 Alergi Aneh ini Ternyata Dialami Manusia, Salah Satunya Alergi Sperma!
Para sejarawan sebenarnya sudah sejak lama mengetahui bahwa Napoleon Bonaparte dikalahkan tentara sekutu lantaran kondisi cuaca buruk. Medan perang menjadi berlumpur akibat turunnya hujan deras yang membantu gerakan tentara sekutu untuk mengendap-endap dalam medan yang basah.
Kini para sejarawan kian percaya bahwa Gunung Tambora di Pulau Sumbawa yang meletus dua bulan sebelum peperangan itulah yang telah mengantarkan dunia pada 'Tahun Tanpa Musim Panas' pada 1816. Akibat letusan itulah turun hujan lebat di Eropa hingga menguntungkan pasukan sekutu dalam mengalahkan Napoleon Bonaparte.
Baca Juga : 7 Fakta Tsunami yang Harus Kita Tahu, Kecepatan Gelombangnya Melebihi Pesawat Jet!