"Intinya setiap pertandingan mengeluarkan uang, Rp 100 juta sampai 200 juta. Di sana dibagi yang terima si A, nanti dia dikirim ke P nanti ngirim ke C," katanya.
Baca Juga : Cinta Segitiga, Kriss Hatta: Hilda Masih Sah Istri Gua, Tapi Sekarang Direbut Billy Syahputra...
Sebelumnya, pada acara di stasiun televisi swasta, Johar Lin Eng dituduh Bupati Banjarnegara Budhi Warsono dan manajer Persibara Banjaregara Lasmi Indrayani meminta uang Rp 500 juta untuk menjadi tuan rumah fase gugur Liga 3.
Johar Lin Eng yang juga Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah juga dilaporkan meminta sejumlah uang menjelang pertandingan Persibara. Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)
Baca Juga : Diduga Jadi Pengatur Skor, Anggota Aktif EXCO PSSI Ditangkap Menggunakan Identitas Palsu
Polisi Didukung PSSI Semarang
Melansir Kompas.com, Supriyadi, sebagai Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Semarang,menegaskanmendukung langkah kepolisian dalam mengusut mafia pengaturan skor pertandingan sepak bola.
Hal itu diungkapkan Supriyadi setelah Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng) yang juga anggota Komisi Eksekutif (Exco) PSSI, Johar Lin Eng, ditangkap Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (27/12/2018) kemarin.
"Saya sudah dengar (penangkapan Johar Lin Eng), ikut prihatin," kata Supriyadi menanggapi penangkapan Johar Lin Eng.
Baca Juga : Sedihnya Keluarga Aa Jimmy Melepas Anak Sulung Aa Jimmy dan Nasib Si Bungsu yang Kini Sebatang Kara
Bahkan Supriyadi berharap kasus dugaan mafia bola pengaturan skor sepak bola dapat diungkap secara tuntas dan terbuka.