Jamalul Kiram pernah mencalonkan diri sebagai senator pada 2007 dengan dukungan Presiden Gloria Macapagal Arroyo.
Namun ia gagal menang dan terlilit utang akibat biaya kampanye yang mahal.
Kiram juga merasa bersalah karena sebagai Raja ia tak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi rakyatnya yang setia sehingga mereka harus pergi ke negara lain untuk bekerja.
Hal inilah yang membuat Kiram memerintahkan adik laki-lakinya untuk memimpin 200 orang milisi bersenjata berlayar ke Lahad Datu, Sabah pada tahun 2013.
Tujuannya tentu merebut Sabah yang memang milik Kesultanan Sulu dari tangan kolonial Malaysia.
"Sabah sangat kaya. Saat di Sabah, saya merasa berada di rumah," titah Kiram sebelum dirinya meninggal pada 20 Oktober 2013 karena gagal ginjal.
Gara-gara serbuan milisi Sulu yang menuntut kembalinya Sabah ke pangkuan mereka, Malaysia didera krisis keamanan terbesar dan insiden berdarah sejak era Dwikora.
Kini Filipina dan Kesultanan Sulu terus menuntut pengembalian Sabah dari cengkeraman Malaysia.
(Seto Aji/Gridhot.ID)