Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Kericuhan terjadi di Rutan Kelas I Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).
Kericuhan tersebut diduga akibat kesalahpahaman sesama warga binaan di dalam rutan.
Kericuhan itu mengundang kelompok massa berdatangan.
Para personel kepolisian dan TNI bersenjata lengkap diterjunkan ke lokasi.
Kendaraan taktis dari kepolisian juga disiagakan di depan rutan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Dikutip GridHot.ID dari Tribun Solo, kericuhan di Rutan Kelas IA Kota Solo pada Kamis (10/1/2019) siang, bermula dari bentroknya pembesuk dengan narapidana.
Baca Juga : Ricuh di Rutan Kelas I Surakarta Bukan yang Pertama Kali Terjadi, Berawal dari Salah Paham Antar Tahanan
Menurut info yang berhasil dihimpun TribunSolo.com, kejadian bermula dari datangnya pembesuk pada pukul 09.30 WIB.
Pembesuk berjumlah sekitar 30 orang dan berniat untuk melihat seorang napi bernama Ichsan.
Namun, saat berada di dalam lapas kedua kelompok, yakni pembesuk dan narapidana bentrok.
Kelompok massa yang diperkirakan berjumlah sekitar 100 orang tersebut datang mengendarai sepeda motor dan memakai masker berdatangan di depan Rutan Kelas IA Kota Solo.
Baca Juga : Jangan Sekali-kali Dipinjamkan 6 Barang Pribadimu Ini Kepada Orang Lain
Massa mendesak untuk masuk ke rutan.
"Tidak ada negosiasi!," kata seorang yang ikut aksi.
Massa yang datang tersebut berteriak lantang meneriakkan "Bunuh Wallet!,".
Baca Juga : Billy Syahputra dan Hilda Vitria Dikatakan Artis yang Banyak Hatersnya
Mereka juga melarang awak media untuk meliput dan mengambil gambar.
"Tidak ada negoisiasi!" katanya lagi.
Beberapa kelompok sempat bersitegang dengan pihak kepolisian namun belum sampai terjadi baku hantam.
Dari sebuah video yang bereda di Twitter terekam detik-detik kerusuhan yang terjadi di Lapas IA kota Solo.
Baca Juga : Terharu, Adik Vanessa Angel Katakan Sang Kakak Orang yang Bertanggung Jawab!
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari akun @MbahSular yang membagikan sebuah video pada 10 Januari 2019.
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut terekam aksi sejumlah pria melemparkan batu hingga ada yang membawa meja.
"Bukak kuncine kae Pak!, (Buka itu kuncinya pak)," ujar sekelompok orang tersebut.
Baca Juga : Rumah Pimpinan KPK Dapat Ancaman Teror, Jokowi: Tidak Ada Toleransi, Kejar dan Cari Pelakunya!
Sejumlah pot dan tanaman terlihat rusak dan hancur dalam video yang beredar.
Polisi terlihat berusaha menenangkan sejumlah pria tersebut.
"Lapas Slamet Riyadi Solo rusuh to Lur ? #Takon," tulis @MbahSular dalam unggahannya.
Lapas Slamet Riyadi Solo rusuh to Lur ? #Takon pic.twitter.com/J4sTDk9A2b
— ꧋ꦩ꧀ꦧꦲ꧀ꦱꦸꦭꦂ꧉ (@MbahSular) 10 Januari 2019
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kepala Rutan Kelas I Surakarta Muhammad Ulin Nuha mengatakan, kericuhan terjadi akibat kesalahpahaman sesama warga binaan.
Baca Juga : Rumah Pimpinan KPK Dapat Ancaman Teror, Jokowi: Tidak Ada Toleransi, Kejar dan Cari Pelakunya!
"Alhamdulillah, kondisi di dalam sudah kondusif. Tadi hanya kesalahpahaman sesama warga binaan," katanya.
Ulin mengatakan, pasca-kericuhan itu sejumlah warga binaan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Hal itu untuk mengantisipasi agar kericuhan tidak kembali terulang.
Baca Juga : 'Babi Ngepet' Berkancut Jombang Ditangkap Polisi, Pelaku : Saya Petani, Cuma Pencuri Biasa
"Dari pihak Polresta sudah memindahkan warga binaan yang terlibat salah paham ke tempat yang lebih aman. Ada 12 warga binaan yang dipindahkan," jelas Ulin.
Wakil Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai membenarkan pemindahan warga binaan yang terlibat kericuhan.
Hal itu untuk menjaga keamanan di dalam rutan.
"Karena di dalam (rutan) tidak kondusif mereka kita pindahkan dulu," jelas Andy.
Pasca-kericuhan, para personel kepolisian dan TNI masih berjaga di depan Rutan Kelas I Surakarta.
Satu unit kendaraan water cannon milik Polresta Surakarta juga disiagakan di depan rutan.(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter,Tribun Solo |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar