Dokter menyatakan Peng mengalami gangguan jiwa usai kecelakaan.
Sempat dirawat di panti rehabilitasi dan dikembalikan ke keluarganya, Peng malah membobol rumah tetangganya sendiri karena kondisi kejiwaannya.
Ia juga bertindak kasar kepada siapapun.
Karena alasan inilah keluarga memutuskan mengkerangkeng Peng di ruang bawah tanah.
Mulailah kehidupan Peng di 'rumah barunya itu.
Saban harinya keluarga memberinya makanan dan air melalui celah teralis besi.
Tak ada yang mengajak bercengkerama, tak ada selimut dan alas tidur serta gelap menjadi teman Peng sehari-hari.
Entah bagaimana caranya juga jika ia buang hajat atau mandi.
Juga berapa lama Peng berada di penjara hidupnya ini hanya keluarga yang tahu.
Namun untungnya baru-baru ini keadaan Peng diketahui oleh tetangga rumahnya.
Melalui diskusi warga, akhirnya mereka sepakat melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Polisi yang datang segera meminta keluarga untuk membebaskan Peng.
Langkah selanjutnya usai Peng bebas ia segera dibawa oleh kepolisian menuju rumah sakit jiwa demi perawatan yang lebih baik bagi wanita malang tersebut.(*)
Source | : | News.com.au,nakita |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar