Dikutip dari Kompas.com, Otoritas Filipina menyimpulkan bahwa serangan dua bom di gereja Katolik di Jolo adalah bom bunuh diri.
Hal tersebut setelah ditemukan potongan tubuh yang tidak diketahui identitasnya.
Melansir dari BBC Indonesia, dua pasang kaki yang ditemukan di lokasi ledakan bom tidak ada yang mengklaim hingga hampir sepekan sejak terjadinya insiden.
Satu pasang potongan kaki itu ditemukan di dalam gereja, sementara satu pasangan lainnya ditemukan di luar bangunan, tempat terjadinya ledakan kedua.
"Sampai Jumat (1/2/2019), dua pasang kaki yang penuh luka tidak ada yang mengklaim dan ini menunjukkan kemungkinan milik pelaku pembom bunuh diri," kata Kepala Kepolisian Provinsi Sulu, Pablo Labra.
Ditambahkannya, hasil uji DNA untuk potongan-potongan tubuh baru dapat diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga : Dua Pimpinan KPK Diteror, Rumahnya Dilempari Bom Molotov dan Dikirimi Tas Berisi Paku
Sementara Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan bahwa pelaku peledakan bom bunuh diri adalah warga negara Indonesia yang memiliki kaitan dengan kelompok teroris ISIS.
Bom bunuh diri di gereja Filipina
Ledakang bom bunuh diri di gereja Filipina
"Mereka adalah orang Indonesia. Saya yakin bahwa mereka adalah orang Indonesia," kata Ano, yang juga mantan kepala militer, kepada CNN Filipina, dilansir The Straits Times, Jumat (1/2/2019).