Gridhot.ID - Melihat kekalahan Italia dalam Perang Dunia II tak lepas dari tanggung jawab PM Benito Mussolini.
Mussolini lebih pantas disebut Diktator dari pada Perdana Menteri.
Berkatnya, Italia terseret ke kancah peperangan karena menjadi Poros bersama Jerman dan Jepang.
Mengutip dari History dan Kompas.com, Kamis (7/2) namun dibalik sosok Mussolini ada seseorang yang dianggap menjembatani Italia berkawan dengan Nazi Jerman.
Baca Juga : Hotman Paris Sebut Ada Pimpinan Parpol Sewa Artis Prostitusi Online : Mainnya di Hong Kong. Serius!
Sosok itu adala Galeazzo Ciano yang tak lain merupakan menantu Mussolini.
Galeazzo awalnya hanya seorang lulusan Universitas Roma dengan gelar Sarjana Hukum.
Ia lantas memulai karir diplomatiknya dengan bekerja sebagai konsul Italia bagi China.
Nasibnya berubah tatkala Galeazzo menikahi putri Mussolini, Edda pada tahun 1930.
Baca Juga : Hotman Paris Sebut Ada Pimpinan Parpol Sewa Artis Prostitusi Online : Mainnya di Hong Kong. Serius!
Setelahnya Galeazzo diangkat oleh mertuanya menjadi Dewan Agung Fasis Italia.
Bahkan Galeazzo dapat secara tak langsung memerintahkan militer Italia untuk membom Ethiopia pada tahun 1935.
Karena Mussolini, Galeazzo lantas dijadikan tangan kanannya dan digadang-gadang bakal menjadi pengganti dirinya.
Galeazzo jugalah yang memprakarsai agar Italia ikut bersekutu dengan Nazi Jerman walau Mussolini tak begitu suka dengan Hitler.
Berkat Galeazzo yang saat itu menjabat sebagai Menlu, maka terbentuklah kebijakan fasis Italia-Jerman yang dikenal dengan Pakta Baja.
Baca Juga : Sudah Salah Malah Ngamuk, Remaja Ini Rusak Motor Sendiri Karena Ditilang Polisi
Italia akhirnya terjerumus kedalam perang yang harusnya tak perlu mereka lakukan melawan Sekutu.
Apalagi saat kekalahan Italia di Yunani dan Afrika Utara menjadi sebab Mussolini mulai curiga dengan menantunya.
Mussolini menganggap kekalahan ini sebagai hal serius.
Ia kemudian memecat Galeazzo sebagai Menlu Italia dan menugaskannya sebagai Dubes Italia untuk Vatikan.
Sial bagi Mussolini, Galeazzo malah menyumbang suara gara mertuanya itu dijatuhkan dari kekuasaannya pada 25 Juli 1943.
Mussolini tidak pernah memaafkan menantunya itu atas aksi yang dianggapnya sebagai pengkhianatan.
Tahu nyawanya terancam, Galeazzo kabur ke Italia Utara.
Namun malang karena disana menunggu pasukan pro-fasis Italia simpatisan Mussolini.
Tanpa menunggu lagi, Mussolini langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengeksekusi mati menantunya pada 11 Januari 1944.
(Seto Aji/Gridhot.ID)