GridHOT.id - Polisi akan melakukan interogasi pada seorang tersangka untuk mendapat pengakuannya.
Mereka, memiliki taktik-taktik tertentu yang digunakan untuk menarik pengakuan, bahkan jika seseorang tersebut tidak bersalah.
Mereka juga secara hukum diperbolehkan berbohong kepada para tersangka agar mau berbicara.
Kalau Anda mungkin pernah membayangkan seorang polisi tidak mungkin membuat Anda mengakui suatu kejahatan yang tidak Anda lakukan, pikiran itu bisa saja salah.
Taktik tertentu yang mereka gunakan bahkan dapat membuat orang paling sulit berbicara pun mau untuk buka suara, seperti dikutip dari Listverse.com.
1. Polisi bertindak seperti ingin membantu Anda
Polisi selalu memberitahu tersangka bahwa mereka hanya ingin membantunya.
"Kami sudah memiliki cukup bukti untuk menahan Anda, jadi ini adalah satu kesempatan Anda untuk menceritakan kisah Anda," adalah beberapa frasa yang digunakan polisi untuk meyakinkan tersangka.
Baca Juga : Tak Terima Akunnya Dihapus dan Disebut Saracen, Abu Janda Tuntut Facebook Senilai Rp 1 Triliun
Jawaban terbaik yang bisa Anda katakan adalah, "saya menginginkan seorang pengacara."
Dalam People v Gurule (2002) California, seorang tersangka dan komplotannya dicari karena pembunuhan.
Kaki tangan memberikan pengakuan penuh bahwa tersangka adalah pembunuhnya.
Polisi berbohong kepada tersangka bahwa mereka memiliki cukup bukti untuk menjauhkannya dari kasus pembunuhan tersebut.
Baca Juga : Viral Video Kepala Seorang Guru 'Ditoyor' Muridnya Sendiri di Dalam Kelas, Ini Penyebabnya
Tersangka kemudian mengatakan kepada polisi bahwa teman-temannya telah melakukan pembunuhan, dan pernyataannya itu digunakan polisi untuk melibatkannya dalam kasus itu.
Polisi tidak membantunya. Pekerjaan mereka hanya menyelidiki kasus.
Kasus yang paling sulit dituntut adalah dimana tersangka tidak mau berbicara kepada polisi. Satu-satunya hal yang dilakukan oleh polisi untuk membantunya adalah dengan memberatkan diri terdakwa sendiri.
2. Berbohong tentang pengakuan komplotannya
Cara lain yang dilakukan polisi untuk berbohong secara hukum kepada tersangka adalah dengan mengatakan kepada tersangka bahwa komplotannya telah mengaku.
Baca Juga : Lelang Barang Kesayangan untuk Aksi Kemanusiaan Palestina, Baju Nissa Sabyan Laku Puluhan Juta Rupiah
Selama petugas tidak berbohong sampai pada titik paksaan, itu legal dilakukan.
Investigator biasanya menggunakan teknik ini untuk mengekstrak detail-detail kecil, seperti waktu kejahatan dan lokasi.
Polisi dapat mengajukan pertanyaan yang tampak tidak penting tetapi jawaban dari Anda dapat dijadikan sebagai fakta.
Seperti pertanyaan, "Dimana Anda bertemu teman Anda?"
Baca Juga : Terbaring Sakit, Ani Yudhoyono Banjir Doa dari Sejumlah Pemimpin Negera Indonesia dan Singapura
Seperti kasus Martin Frazier dan sepupunya dalam sebuah bar tempat seorang korban terakhir terlihat hidup.
Kedua pria itu ditangkap. Saat menginterogasi Frazier, polisi berbohong dan mengatakan kepadanya bahwa sepupunya telah mengakui kejahatan itu dan mengatakan semuanya pada mereka.
Frazier tidak pernah mengaku, tetapi dia membuat pernyataan bahwa dia dan sepupunya ada di bar malam itu.
Pernyataan-pernyataan itu oleh penyidik digunakan untuk menghukum Frazier.
3. Polisi akan menganggap Anda bersalah
Penyidik masuk ke setiap kasus dengan asumsi semua tersangka bersalah dan memperlakukan mereka seperti itu.
Baca Juga : 'Sebenernya Bawah Sadar Bang Hotman Ini Menerima Hal-hal yang Sulit Dijelaskan Secara Logika'
Polisi dilatih untuk mempelajari bahasa tubuh seperti kontak mata, gerak tubuh, dan postur untuk memahami kapan seseorang berbohong.
Seni menafsirkan bahasa tubuh dapat membantu simpatisan memahami apakah tersangka berbohong atau mengatakan yang sebenarnya.
Seperti seorang tersangka yang menyilangkan lengan, mereka tidak berpikiran terbuka.
Mereka yang memutuskan kontak selama interogasi sedang berbohong. Atau, orang yang menjawab pertanyaan terlalu cepat atau terlalu lambat sedang menipu.
Baca Juga : 'Anak Bung Karno Tidak Hanya Satu, Saya Tidak Hanya Anak Biologis, Tapi Ideologis'
Tetapi, apakah selalu benar?
Itu hanyalah perilaku yang ditunjukkan orang ketika mereka gugup.
Jika seorang tersangka tidak bersalah dan gugup, dia kemungkinan besar akan menunjukkan perilaku ini.
Sehingga lebih mudah bagi polisi untuk menggunakan taktik lain untuk memaksanya melakukan pengakuan palsu. 9Suar.grid.id/Masrurroh Ummu Kulsum)
Baca Juga : Fakta-fakta Perseteruan Elza Syarief dengan Farhat Abbas 'Minta Jadi Jaksa Agung'
Artikel ini sudah tayang di Suar.grid.id dengan judul 3 Taktik Ini yang Digunakan Polisi untuk Buat Para Tersangka Mengaku, Bahkan Ketika Mereka Tidak Bersalah