Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin of error + 2,8 % pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling.
Survei ini untuk mengetahui tingkat elektabilitas para pasangan Capres/Cawapres 2019-2024.
Berdasarkan data hasil survei, selisih elektabilitas Prabowo - Jokowi diangka 3,93 persen.
Dari selisih angka tersebut, kata Syahruddin YS, pasangan Prabowo – Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 44,04 persen, sedangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf 47,97 persen.
Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 7,99 persen.
Elektabilitas Prabowo - Sandi yang bertengger di angka 44,04 persen ini disebabkan oleh beberapa asumsi responden yang diantaranya alasan menginginkan perubahan, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa.
Sementara figur Jokowi - Ma'ruf memperoleh elektabilitas sebesar 47,97 persen karena dianggap kerjanya terlihat, memberikan bantuan berupa materi terhadap warga, merakyat dan berpengalaman.
Menurut Syahruddin YS, selisih elektabilitas antara keduanya diangka 3,93 persen ini karena dampak penilaian masyarakat terhadap rendahnya kinerja Jokowi yang tidak sesuai dengan janji kampanye 2014.