Syahruddin YS menegaskan, hasil sangat ketat ini merupakan modal bagi Capres/Cawapres Prabowo - Sandi dan Jokowi - Maruf untuk bersaing lebih keras lagi dalam mencari simpati masyarakat dalam memenangkan pertarungan di 17 April 2019 mendatang.
Sementara itu, keunggulan elektabilitas di bawah 10 persen bagi incumbent menurut Syahruddin YS sangatlah riskan.
Hal itu karena waktu yang masih tersisa dua bulan kedepan merupakan peluang dan kesempatan emas pasangan Prabowo - Sandi dalam mengejar ketertinggalan.
Lebih lanjut, data survei Indomatrik juga mengungkap perolehan tingkat elektabilitas berdasarkan karakteristik jenis kelamin untuk kategori Perempuan dan Emak-emak di ajang Pilpres 2019 dikuasai pasangan Prabowo – Sandi.
Hal ini disimpulkan oleh Lembaga Survei Indomatrik setelah melakukan survei diseluruh Indonesia di 34 Provinsi secara proposional.
Hasil survei yang dilakukan Indomatrik tersebut menunjukkan pasangan Prabowo – Sandi mendapatkan angka sebesar 22,64 persen, sedangkan pasangan Jokowi – Ma'ruf 22,03 persen.
Menurut direktur Riset Indomatrik, Syahruddin YS, keunggulan pasangan nomor urut 02 ini disebabkan beberapa alasan responden.
Alasan tersebut, antara lain karena suka terhadap sosok Sandiaga Uno, dianggap mampu menurunkan harga bahan pokok yang dirasa mahal, mumpuni dalam menurunkan biaya kesehatan dan pendidikan, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.
Baca Juga : Pernyataan Jokowi Mengenai Propaganda Rusia, Inilah Maskirovka : Teknik Penipuan Ala Militer Tentara Merah
Syahruddin YS menagtakan, survei Indomatrik ini dilakukan pada 21 s/d 26 Januari 2019. Survei dilakukan secara proporsional di 34 Provinsi.