"Tapi saya tidak menyesal karena itu mengubah saya sebagai pribadi. Saya menjadi lebih kuat, lebih tangguh," tuturnya.
Baca Juga : Bagi Syahrini Sosok Ini yang Paling Penting Dalam Hidupnya
"Saya tidak akan menemukan seseorang di Inggris seperti suami saya. Saya punya anak, saya menikmati kehidupan. Tapi itu sulit pada akhirnya, saya tidak bisa menerimanya. Saya harus pergi," katanya.
Baca Juga : 'Kalau yang Benar dan yang Baik, Harus Kita Akui'
Shamima mengecam anggapan bahwa dia bisa berbahaya jika diizinkan kembali ke ISIS. Dia bersikukuh hanya menjadi seorang ibu rumah tangga selama berada di Suriah.
"Saya tinggal di rumah, saya mengurus suami dan anak-anak. Saya tidak pernah membuat propaganda atau mendorong orang lain datang ke Suriah," ucapnya.
Awal gabung ISIS
Shamima memutuskan bergabung dengan kelompok ekstremis itu usai menyaksikan video propaganda online di Inggris.
Awalnya, kehidupan Shamima dalam naungan ISIS disebutnya sebagai baik-baik saja. Dia menikahi seorang anggota ISIS asal Belanda, Yago Riedijk, tiga pekan setelah sampai di Suriah.
Baca Juga : Jerinx Kepada Anang Soal RUU Permusikan : Permintaan Maafmu Akan Membuktikan Jika RUU Ini Cacatnya Hakiki
Namun banyak hal menjadi lebih sulit usai kubu ISIS di Raqqa telah dikalahkan sehingga memaksa keluarga itu melarikan diri.