Putranya, Jerah, dan putrinya, Sarayah, meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan medis yang layak.
Sementara, dia dan suaminya pisah setelah menyerah kepada pasukan Kurdi. Dia mengatakan, bayi yang baru dilahirkannya merupakan alasannya ingin kembali ke Inggris.
"Saya ingin pergi karena dia. Mencoba memberinya kehidupan yang lebih baik. Saya akan mencoba yang terbaik untuk tetap bersamanya, katanya.
"Tolong, jangan menyerah pada saya. Bawa saya kembali, saya tidak ingin tinggal (di Suriah)," ujarnya dalam sebuah pesan kepada keluarganya.
Shamima merupakan salah satu dari 33.000 perempuan dan anak-anak yang berada di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah utara.
Di sana, 50 bayi dan balita meninggal akibat kedinginan dan kelaparan selama tiga bulan terakhir. (Kompas.com/Veronika Yasinta)
Baca Juga : Soal Pembangunan LRT, Ini Perbandingan Biaya LRT Jabodetabek dengan Negara Tetangga
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Menyesal Gabung ISIS, Shamima Ingin Orang Simpati dengan Nasibnya