Kemungkinan paus bungkuk tersapu ke muara sungai Amazon dan terhempas ke dalam hutan ketika ombak kembali.
Selama akhir pekan, sekelompok ilmuwan berusaha mengidentifikasi penyebab kematian paus itu, lapor outlet berita Brasil, O Tempo.
Baca Juga : Kronologi Penemuan Tas Berisi Uang Tunai Rp 40 Juta di Gerbong KRL Tanah Abang-Serpong
Mereka akan mengambil sampel dari bangkai dalam beberapa hari ke depan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang kejadian aneh ini dan berharap dapat segera mengubur bangkai paus.
Paus bungkuk sendiri merupakan salah satu spesies dari paus baleen yang dapat tumbuh hingga 16 meter.
Meskipun jumlah populasi mereka cenderung meningkat, tapi IUCN Red List tetap memasukkannya ke dalam daftar hewan terancam punah.
Alasannya karena populasi mereka berbeda dan terfragmentasi.
Beberapa ilmuwan bahkan berpendapat bahwa paus bungkuk yang di laut Pasifik Utara, Atlantik Utara, dan belahan bumi Selatan, begitu berbeda sehingga mereka seharusnya diakui sebagai subspesies yang terpisah.
Paus bungkuk tersebar di samudra-samudra dunia, termasuk cekungan Amazon, tempat di mana ia ditemukan.
Spesies ini diketahui bermigrasi puluhan ribu kilometer setiap tahun, memangsa beruang kutub sebelum berpindah ke perairan yang lebih hangat untuk berkembang biak dan melahirkan.