Selama dua bulan di sana, ia memanfaatkan untuk berkunjung ke Silicon Valley dan kantor pusat Google, sekaligus mencari jaringan.
Pulang dari Amerika, ia langsung ingin membuat sesuatu.
Ancaman dropout sudah di depan mata, karena dirinya selalu bolos kuliah.
Baca Juga : Kisah Menyayat Hati Gadis 13 Tahun yang Bunuh Diri karena Ibunya Lebih Memilih Menyayangi Anjing
Tapi kemudian ia menciptakan aplikasi Bahaso pada 2015, yang sekaligus menjadi tugas akhir kuliahnya.
Perlu diketahui, Bahaso adalah aplikasi untuk belajar bahasa asing yang mudah, murah, dan cepat. Pangsa pasarnya anak muda usia 15 sampai 35 tahun.
Ia mengaku cukup terkejut ketika banyak penggunanya adalah Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Dubai dan Hong Kong.
Ketika namanya masuk dalam daftar 30 Under 30 Forbes Asia, Tyovan mengatakan cukup kaget dan menganggapnya sebagai cobaan. Ia jadi terpacu untuk bekerja lebih baik lagi.
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar