Dikutip dari AP, pria berusia 28 tahun itu sebelumnya telah menuliskan manifesto setebal 37 lembar untuk melakukan aksinya.
Ia telah merencanakan dan melatih anggotanya untuk menyerang dua masjid di Christchurch.
"Menuju masyarakat baru kita maju pantang mundur dan membicarakan krisis imigrasi massal," demikian salah satu petikan manifesto berjudul "The Great Replacement" itu.
Manifesto itu juga menuliskan bahwa serangan itu adalah balasan untuk para penyerang di Tanah Eropa dan mereka yang memperbudak jutaan warga Eropa.
"Kita harus memastikan eksistensi masyarakat kita dan masa depan anak-anak berkulit putih," demikian bunyi dari manifesto tersebut. (*)