Namanya mulai mencuat ketika ia melancarkan aksi terorisme di kantor pemerintah di Oslo, Norwegia, pada 22 Juli 2011 silam.
Pria berwajah rupawan itu akan adalah seorang penganjur anarki, pembenci bangsa lain, dan penebar teror dengan menjadi salah satu pembunuh tunggal paling berdarah dalam sejarah dunia.
”Saat masih kanak-kanak, dia adalah seorang anak laki-laki biasa, tetapi penyendiri. Dia tak tertarik pada politik saat itu,” tutur ayah Anders, Jens Breivik, yang mengaku masih terkejut mengetahui anaknya adalah pelaku pembantaian 76 orang di Norwegia.
Saat itu Jens masih bekerja sebagai diplomat di Kedutaan Besar Norwegia di London, Inggris.
Anders lahir di Inggris, 13 Februari 1979.
Ibunya adalah seorang perawat, yang diceraikan Jens saat Anders berusia satu tahun.
Sejak saat itu, Anders dibesarkan ibunya di Oslo, di tengah lingkungan keluarga kelas menengah.
Dalam catatan pribadi yang ia unggah di internet, Anders mengaku tak pernah punya masalah besar atau kesulitan keuangan semasa kanak-kanak, begitu pula pada saat diwawancarai.
”Saya beruntung dibesarkan dengan orang-orang cerdas dan bertanggung jawab di sekitar saya,” tutur Anders, yang menyebut kedua orangtuanya adalah pendukung Partai Buruh Norwegia.