Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Tragedi pilu penembakan dua masjid di Christchurch masih meninggalkan trauma sendiri terutama bagi masyarakat Selandia Baru.
Brenton Tarrant adalah seorang teroris yang bertanggung jawab atas penyerangan Masjid Al Noor dan Linwood ketika jemaah sedang menunaikan Shalat Jumat (15/3/2019), dengan korban tewas mencapai 50 orang.
Dia sudah menyusun sebuah manifesto setebal 37 lembar yang menyatakan Tarrant memang sengaja datang ke Australia untuk melakukan penyerangan itu.
Baca Juga : 5 Imbauan KBRI Den Haag untuk WNI Pasca Teror Penembakan Trem di Utrecht
Saat peristiwa itu terjadi tak hanya jamaah masjid yang menjadi saksi sekaligus korban, beberapa orang selamat yang melintas di daerah itu menjadi saksi tragedi ini.
Dilansir Gridhot.ID dari New Zealand Herald Selasa (19/3/2019), seorang saksi bernama Nasim Khan mengaku melihat seorang pria yang mirip teroris itu sudah berada di Al Noor sepekan sebelumnya.
Khan mengatakan pria itu berada di kawasan Dean Avenue yang merupakan lokasi Masjid Al Noor dengan berpakaian seperti pekerja konstruksi.
"Dia sempat melihat saya. Namun kami mengabaikannya," ucap Khan.
Adik Khan, Nasreen Khanam juga menjelaskan pria yang mirip dengan teroris itu berada di kawasan Linwood Avenue seminggu sebelumnya, dan menatap ke arahnya.