Dia menceritakan meski mendapat mendapat pandangan dari si teroris, dia memaksakan diri keluar dari mobil dan menjemput putrinya yang bekerja di salah satu restoran cepat saji.
Khanam saat itu merasa tidak nyaman dengan tatapan si teroris saat ia akan menjemput puterinya.
Sebelumnya seperti dilansir dari BBC dan Independent, Branton Tarrant sang teroris diketahui baru baru ini telah tinggal di Dunedi, sebuah pulau di selata Selandia Baru.
Teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.
Khan adalah seorang warga Bangladesh yang pindah ke Selandia Baru pada 1995 silam berkata dia beruntung karena saat insiden penembakan, dia duduk dekat pintu keluar.
Baca Juga : Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penembakan di Kota Utrecht, Belanda
Saat peristiwa itu terjadi Khan segera keluar dari Masjid Al Noor karena awalnya berpikir terjadi arus pendek bukan karena seseorang yang menembakkan senjata.
Ketika akhirnya menyadari situasi mengerikan yang telah terjadi, dia segera bersembunyi di area parkir mobil.
Pada saat situasi sudah tenang dan dia kembali ke masjid, dia menyaksikan di mana para korban menjerit, dan segera sigap dengan memberi mereka air.