Yusep juga menjelaskan pada tangan pertama, komodo tersebut dibanderol dengan harga Rp 6 juta sampai Rp 8 juta.
Sedangkan tangan kedua menjualnya dengan harga Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.
Sampai saat ini polisi sudah mengamankan sembilan pelaku dari beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Masih ada satu lagi pelaku yang saat ini masih buron," ujar Yusep.
Dengan adanya kasus tersebut harus diadakan pengamanan yang lebih ketat dalam penjagaan satwa dilindungi ini.
Baca Juga : Ketika Nazi Jerman Mengepung Leningrad, Warga Kota Menjadi 'Binatang' Karena Memakan Mayat Manusia
Apabila tidak ada penanganan serius, yang ditakutkan adalah dapat mengurangi populasi hewan dilindungi di Indonesia terutama spesies komodo yang termasuk hewan langka.
Walaupun populasi komodo terus meningkat, justru keamanan dan pelestariannya pun harus ditingkatkan untuk mencegah orang - orang yang memanfaatkan keberadaan hewan langka ini untuk mengeruk keuntungan.
Dilansir Gridhot.ID dari Antaranews.com (2/2/2019),Yunias Jekson Benu, staf teknis analisis populasi khusus hewan Komodo mengatakan hasil monitoring pihak Balai Taman Nasional Komodo (BTN) Komodo pada 2017 bahwa jumlah populasi komodo sebanyak 2.762 ekor terbagi dalam lima pulau, baik pulau besar maupun pulau kecil.
Pada 2018, total komodo bertambah menjadi 2.897 ekor, bahkan bisa bertambah karena pada awal Maret dan April nanti terjadi proses penetasan telur komodo.