KLM setuju untuk memberikan kompensasi finansial kepada kerabat semua korban.
Bencana ini memiliki pengaruh yang besar terhadap industri penerbangan, terutama menyoroti pentingnya menggunakan standardisasi dalam komunikasi radio.
Prosedural kokpit juga menjadi perhatian, karena sebagai pelatihan dasar pilot maskapai penerbangan.
Salah seorang saksi mata kecelakaan naas tersbeut, Bob Bragg bercerita bagaimana ia berada di lokasi kejadian sesaat setelah kecelakaan.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari The Telegraph.
Bob Bragg yang telah meninggal pada Februari 2017 lalu itu sempat menceritakan pengalamannya menyaksikan kecelakaan maha dahsyat di sejarah penerbangan dunia itu.
Mengetahui telah terjadi tabrakan antar kedua pesawat, Bragg yang saat itu jadi petugas maskapai Pan Am, secara naluriah meraih tuas 'Fire handles' yang merupakan seperangkat tuas yang terpasang di atas kepala di bagian kokpit.
Tuas tersebut berfungsi untuk memotong pasokan bahan bakar, udara, listrik dan hidrolik yang berjalan ke dan dari mesin.
Dengan menggunakan lengannya, Bragg meraba-raba tak berdaya.
Ketika ia melihat ke atas, Bragg baru menyadari bagian atap pesawat sudah tak ada.
Dia menyadari bahwa seluruh geladak atas telah terpotong pada satu titik di belakang kursinya.
Dia bisa melihat jauh ke belakang ke ekor pesawat, sejauh 200 kaki di belakangnya.
Badan pesawat hancur dan terbakar.
Dia dan Kapten Grubbs sendirian di kursi mereka, di tempat bertengger kecil yang terbuka 35 kaki di atas tanah.
Semua yang ada di sekitar mereka terangkat seperti topi.(*)
Source | : | Kompas.com,The Telegraph |
Penulis | : | Ngesti Sekar Dewi |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
Komentar